Faktual dan Berintegritas


PADANG - Nuansa Islami semakin kental di Kota Padang dengan digelarnya Ramadan Art Festival 2025, sebuah perhelatan seni budaya yang mengangkat tradisi kasidah rebana sebagai warisan seni masyarakat Minangkabau. 

Acara yang diprakarsai Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Pariwisata ini berlangsung di pelataran parkir Masjid Agung Nurul Iman dan resmi dibuka Wali Kota Padang, Fadly Amran, dengan menabuh rebana sebagai tanda dimulainya festival, Senin (10/3).

Festival qasidah ini menghadirkan 30 kelompok kasidah rabana dari berbagai kecamatan di Kota Padang. Selain lomba, acara juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan seni Islami lainnya yang semakin memperkaya khasanah budaya Minangkabau.

Dalam sambutannya, Wali Kota Padang Fadly Amran menegaskan bahwa seni kasidah rabana bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga bagian dari identitas budaya dan syiar Islam di Kota Padang.

"Kasidah rabana bukan sekadar seni musik, tetapi juga cerminan nilai-nilai Islami yang telah diwariskan turun-temurun. Kegiatan ini sejalan dengan visi dan misi kami dalam mewujudkan Kota Padang sebagai kota maju dan sejahtera yang berlandaskan agama dan budaya," ujar Fadly Amran.

Ia juga menekankan bahwa Pemko Padang akan terus mendukung berkembangnya pariwisata Islami melalui berbagai program unggulan, salah satunya Smart Surau, yang bertujuan menghidupkan kembali peran masjid dan mushalla sebagai pusat kegiatan keagamaan dan edukasi.

"Kami ingin menjadikan Padang sebagai pusat wisata halal yang menarik, dengan berbagai kegiatan Islami seperti festival kasidah ini. Ke depan, kami menargetkan event ini bisa berkembang ke tingkat provinsi bahkan nasional," tambahnya.

Wali Kota Padang Fadly Amran juga mengajak generasi muda untuk turut serta melestarikan seni kasidah rabana agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.

"Kami ingin anak-anak muda lebih tertarik dengan seni kasidah, karena ini adalah bagian dari kekayaan budaya kita. Tentu peran ibu-ibu dan guru sangat penting dalam membimbing mereka, sehingga regenerasi seniman kasidah tetap terjaga," tegasnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, menjelaskan bahwa festival ini bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga strategi untuk menarik wisatawan dengan menampilkan keunikan seni kasidah sebagai bagian dari ekonomi kreatif Islami.

"Kami ingin membangun citra Kota Padang sebagai destinasi wisata Islami yang kaya dengan seni dan budaya. Kasidah rabana memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan, terutama dari komunitas Muslim yang mencari pengalaman wisata berbasis religi dan budaya," jelasnya.

Festival ini berlangsung selama tiga hari, dari 10 hingga 12 Maret 2025, dengan dewan juri yang terdiri dari pakar seni dan budaya Islam.

Dengan adanya Ramadhan Art Festival 2025, diharapkan masyarakat semakin mencintai seni kasidah rabana dan menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.Event ini menjadi langkah nyata dalam mengangkat nilai budaya dan religi, sekaligus memperkuat posisi Kota Padang sebagai pusat wisata halal di Sumatera Barat. (dkf)

 
Top