Faktual dan Berintegritas


MULAI Kamis kemarin, ribuan pelajar Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Kota Padang mengikuti  pesantren Ramadan 1446 H. Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 25 Maret 2025 mendatang.

Bagi Kota Padang, pesantren Ramadan adalah program rutin setiap tahun. Ini adalah upaya Kota Padang menyelamatkan generasi muda dari berbagai kegiatan dan prilaku negatif.

Ketika semua provinsi di negeri ini dihebohkan dengan libur atau tidak libur selama bulan puasa 2025 ini, Kota Padang dan Sumatera Barat justru tenang-tenang aja. Hal itu dikarenakan daerah ini sudah punya program, yakni pesantren Ramadan.

Dengan adanya pesantren Ramadan, semua pelajar menjadi terarah dan punya kesibukan selama bulan puasa. Sebab, segala aktivitas mereka terpusat di masjid dan dibimbing oleh guru-guru serta instruktur yang dipercaya.

Selama pelaksanaan pesantren Ramadan tersebut, para pelajar diberikan berbagai materi, mulai dari ilmu agama, pengetahuan umum, adab/etika, pengetahuan sosial hingga kearifan lokal. Khusus tahun 2025 ini, pelaksanaan pesantren Ramadan menjunjung tema “Membentuk Karakter Berbasis ABS-SBK dalam Mencegak Prilaku Negatif dan Remaja”.

Dengan tema demikian pesantren Ramadan diharapkan mampu membentuk karakter generasi muda berdasarkan nilai agama dan nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah sekaligus mengurangi angka kriminalitas di Kota Padang. Setidaknya ke depan pelajar sekarang akan mempunyai benteng terhadap pengaruh negatif.

Setuju atau tidak, akhir-akhir ini begitu banyak pengaruh negatif yang menusuk ke jiwa anak-anak generasi kita. Secara global, perkembangan dan kemajuan teknologi informasi yang nyaris tiada batas, telah membuat generasi sekarang banyak yang berbuat di luar nalar. Lihatah betapa banyaknya kasus tawuran, narkoba, judi online, pergaulan bebas dan lain sebagainya dilakoni anak-anak pelajar.

Tidak hanya itu, dalam kehidupan sosial, generasi kita saat ini juga nyaris tidak punya kepedulian dengan lingkungan. Mereka hanya sibuk dengan diri sendiri. Maka pesantren Ramadan diharapkan mampu sebagai jalan keluar dari semua itu.

Mudah-mudahan saja ke depan akan tumbuh generasi yang jiwanya berisi dasar agama, adat dan budaya positif.  Semoga! (Sawir Pribadi)

 
Top