Faktual dan Berintegritas


PADANG -- Bulan Ramadan sudah dekat. Di setiap bulan suci Ramadan, Pemerintah Kota Padang selalu melaksanakan Pesantren Ramadan untuk membekali anak agar menjadi generasi yang berlandaskan agama. Menariknya, kegiatan Pesantren Ramadan sudah dilaksanakan selama puluhan tahun.

Pemerintah Kota Padang sangat berkeinginan agar pelaksanaan Pesantren Ramadan tahun ini sebagai momentum evaluasi program tersebut. Asisten I Setdako Padang Edi Hasymi menyebut pelaksanaan Pesantren Ramadan ibarat anak yang sudah dewasa.

“Pesantren Ramadan ibarat seorang anak, tentunya sudah matang, sudah memiliki dasar yang kuat,” ujar Edi Hasymi saat membuka bimbingan teknis bagi Master of Trainer (MoT) Pesantren Ramadan di Balaikota Padang, Senin (10/2).

Edi Hasymi menekankan, Pesantren Ramadan memang mesti dievaluasi. Terlebih setelah melihat perilaku remaja akhir-akhir ini. 

Edi Hasymi mengaku miris melihat kondisi anak muda saat ini. Anak muda terlibat tawuran, narkoba dan kenakalan remaja. Menurutnya, pelaksanaan Pesantren Ramadan seharusnya dapat meminimalisir itu semua.

“Saat ini anak justru patuh kepada temannya, bukan kepada orang tuanya, jangan-jangan anak tersebut tidak patuh karena kurang berhasil dalam Pesantren Ramadan,” sebut Edi Hasymi.

Selain itu, Edi Hasyim mengatakan, program Pesantren Ramadan telah menghabiskan anggaran cukup besar setiap tahunnya. Membutuhkan tenaga dan pikiran dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

“Masa yang panjang selama 20 tahun itu tentu kita ingin melihat apakah peserta yang selama ini mengikuti Pesantren Ramadan punya dasar ilmu agama yang baik, atau sebaliknya? Kalau gagal, tentunya sia-sia anggaran yang kita berikan,” jelas Edi Hasymi.

Edi menekankan agar panitia pelaksana Pesantren Ramadan melakukan evaluasi kegiatan di tahun ini. Melakukan survey kepada orang tua. Mengetahui apakah program tersebut berjalan baik dan dirasakan perubahan perilaku anak di tengah keluarga. 

Sisi lain, Edi Hasymi mengapresiasi kegiatan Master of Trainer (MoT) yang dilaksanakan di Balaikota Padang. Dirinya berharap bimbingan teknis MoT dapat menjadikan program Pesantren Ramadan lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Diketahui, menghadapi Pesantren Ramadan tahun 2025 ini, Pemko Padang melakukan bimbingan teknis atau pembekalan bagi seluruh Master of Trainer (MoT) yang nantinya menjadi panitia pelaksana di tiap masjid dan musala. Sebanyak 80 orang dibekali selama sehari penuh oleh Bagian Kesra Setdako Padang.

“Total peserta MoT sebanyak 1.145 orang, mereka tersebar di seluruh masjid dan musala,” kata Kepala Bagian Kesra Setdako Padang, Jasman.

Selain itu, Jasman menyebut bahwa pelaksanaan Pesantren Ramadan tahun ini dimulai pada tanggal 5 hingga 25 Maret mendatang. Sementara launching Pesantren Ramadan dilakukan pada tanggal 21 Februari nanti.

“Kita harapkan pada Pesantren Ramadan nanti guru dapat memindahkan proses belajar mengajarnya ke masjid atau musala, tidak ada lagi guru yang cuek dan tidak peduli pada saat Pesantren Ramadan, akan tetapi benar-benar menjalankan fungsinya sebagai guru," kata Kabag Kesra. (ch/dkf)

 
Top