Faktual dan Berintegritas



JAKARTA -- Namanya, Astuti. Dia tercatat sebagai honorer Staf Tata Usaha pada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 2 Labuhanbatu, Sumatera Utara, sejak 21 tahun lalu.

Sebagaimana dikutip dari website Kemenag RI, Astuti mengaku bahagia karena akhirnya lulus seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementerian Agama. Kebahagiannya semakin purna, karena pada saat yang sama, anaknya juga lulus PPPK Kementerian Agama.

Bu Tuti, demikian dia akrab dipanggil rekan sejawatnya. Sudah 21 tahun dia habiskan hari-harinya sebagai pegawai honorer di MTsN 2 Labuhanbatu, Sumatera Utara. Tepatnya sejak 2003, dia mengabdi pada madrasah yang saat itu masih bernama MTs Teladan Guppi, lalu menjadi MTsN 2 Rantauprapat (2010), dan sekarang bernama MTsN 2 Labuhanbatu.

Sejak 2008, Astuti harus menjadi single parent untuk dua anaknya. "Saya tidak pernah malu dalam mengerjakan apapun, asalkan halal dan baik. Saya juga sempat berjualan jajan di madrasah agar bisa menyekolahkan anak-anak saya," kata Astuti di MTsN 2 Labuhanbatu, Kamis (30/1).

"Meski hidup kami yang seadanya, rumah pun hanya ngontrak hingga saat ini, saya tetap bersyukur dan bisa menyekolahkan anak-anak saya. Karena saya berharap kehidupan mereka harus lebih baik dari saya," harapnya dengan tetesan air mata.

Astuti bersyukur, anak sulungnya berhasil menyandang gelar Sarjana lulusan salah satu Univa Labuhanbatu pada 2019. Apalagi selesai kuliah, putrinya diterima sebagai guru honorer di MTsN 2 Labuhanbatu pada bidang studi bahasa Inggris.

"Saya bersama putri saya Maysaroh sama- sama berdedikasi di MTsN 2 Labuhanbatu, saya sebagai staf, ia sebagai guru. Kami sangat mensyukuri semua yang sudah Allah gariskan pada saya," imbuhnya lagi.

Kini, dengan status sebagai PPPK, Astuti berharap diberi kesehatan agar bisa memberikan kontribusi yang baik pada Kementerian Agama, serta bisa bekerja dengan penuh tanggungjawab. Menurutnya, status PPPK adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya.

Perjuangan dan penantian panjang Astuti diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman pejuang lainnya menuju keberhasilan. Astuti yakin setiap niat baik, kerja keras, kerja ikhlas, kesabaran, akan membuahkan hasil baik dan berkah.

Astuti juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu, memberikan do'a, keluarga, anak, rekan sejawat MTsN 2 Labuhanbatu.

Kepala MTsN 2 Labuhanbatu Sarifah memberikan selamat kepada Astuti dan Maysaroh Putrinya. "Saya terharu perjuangan dan penantian panjang ibu dan ananda. Jarang saya mendengar ibu lulus bersamaan dengan anak. Semoga tetap memberikan yang terbaik buat MTsN 2 Labuhanbatu, disiplin dalam bekerja serta penuh tanggung jawab," tambahnya. (*)

 
Top