Faktual dan Berintegritas


AGAM -- Gunung Marapi (3.891 mdpl) yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat meletus pada Sabtu (26/10) pukul 17:10 WIB. Ketinggian kolom abu diperkirakan mencapai sekitar 1.000 m di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah barat laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4.7 mm dan durasi ± 1 menit 30 detik.

Saat ini Gunung Marapi berada pada status Level II (Waspada) dengan rekomendasi,  masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung. Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker

penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukittnggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat.Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat

memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia. (mw).

 
Top