Faktual dan Berintegritas

Ilustrasi 

PADANG -- Gelombang pasang hantam pesisir pantai Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) Rabu (16/10). Alhasil, puluhan perahu nelayan di Jorong Kampung Padang Utara dan Kampung Padang Selatan, Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, hancur berkeping-keping.

Pj. Walinagari Air Bangis, Nevia Warman, kepada Singgalang mengatakan, gelombang pasang yang terjadi antara pukul 02.00 WIB hingga 05.00 WIB itu, menghancurkan 10 perahu nelayan dan merusak puluhan perahu lainnya dengan kerusakan ringan. 

Dikatakan, kejadian tersebut berdampak terhadap nelayan lokal yang menggantungkan hidupnya pada hasil laut. Kerusakan besar menimpa perahu-perahu mereka yang kini hanya tersisa puing-puing.

“Sebagian besar dari mereka mengalami kerugian yang signifikan, dengan total kerugian ditaksir mencapai lebih dari Rp 100 juta,” katanya.

Kejadian berawal ketika gelombang pasang yang datang secara tiba-tiba menghantam wilayah pesisir pantai Nagari Air Bangis hingga menyebabkan perahu-perahu nelayan yang terparkir di tepi pantai dihantam ombak besar.

Akibatnya,10 perahu nelayan hancur berkeping-keping, sementara puluhan lainnya mengalami kerusakan yang cukup parah. Ratusan nelayan di daerah tersebut pun terpaksa tidak dapat melaut lagi, karena peralatan mereka rusak dan ada yang hilang.

"Peristiwa ini terjadi di dua jorong, yakni Kampung Padang Utara dan Kampung Padang Selatan, yang berada di Nagari Air Bangis. Wilayah ini dikenal sebagai daerah pesisir pantai yang bergantung pada hasil tangkapan laut," katanya.

Kejadian ini disebabkan oleh gelombang pasang yang datang secara tiba-tiba, yang biasanya terjadi pada musim-musim tertentu di wilayah pesisir. Gelombang ini diperparah dengan kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi.

Tidak hanya itu, keluarga-keluarga nelayan yang menjadi korban juga mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan pangan sementara waktu.

Adapun sejumlah nelayan yang paling terdampak, yakni Julis (70), Khairuddin (45), Usman (56), Iraf (33), Ilis (45), Izal Barza (53), Dian (30), Akak (51), Yarwin (60), dan Zaliman (43). Mereka masing-masing memiliki anggota keluarga yang turut merasakan dampak langsung dari musibah ini.

Untuk membantu para nelayan yang terdampak, sejumlah pihak mendesak agar pemkab segera menurunkan  bantuan. Selain bantuan makanan pun ada upaya bantuan pengganti perahu serta alat tangkap untuk membantu mereka kembali melaut.

Sementara, Kepala BPBD Pasaman Barat, melalui Kabid Kedaruratan, Afrizal mengatakan pihaknya belum menerima informasi musibah yang melanda nelayan di pesisir pantai Nagari Air Bangis tersebut. "Kita belum menerima informasi terkait musibah ini, namun kita akan telusuri secepatnya, karena ini merupakan bencana menyangkut masyarakat banyak," katanya. (aft)

 
Top