PADANG ‐ Pengurus Masjid Agung Nurul Iman Padang melakukan penyerahan santunan untuk 44 orang anak-anak yatim binaan masjid tersebut, Sabtu (19/10).
Acara itu dihadiri oleh Kabag Kesra Kota Padang, Jasman yang mewakili Pj Wali Kota Padang serta Ketua Harian Masjid Agung Nurul Iman, Prof. Salmadanis.
Sebanyak 44 anak yatim dari tingkat SD, SMP, dan SMA menerima santunan sebagai wujud kepedulian sosial dan bagian dari pembinaan rutin yang diinisiasi oleh pengurus Masjid Agung Nurul Iman.
Kabag Kesra Kota Padang Jasman menyampaikan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
"Kegiatan penyerahan santunan ini insya Allah akan kita laksanakan secara rutin setiap tahunnya. Kami merencanakan penyalurannya dalam tiga periode, yakni setiap semester, akhir semester, dan pada hari Lebaran. Ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan juga bentuk tanggung jawab kita sebagai umat Islam, untuk memperhatikan anak-anak yatim di Kota Padang," ungkap Jasman.
Lebih jauh, Jasman menekankan bahwa kepedulian kepada anak yatim adalah bagian dari amanah agama.
"Anak-anak yatim adalah tanggung jawab kita bersama. Mereka yang menjadi binaan Masjid Agung Nurul Iman ini perlu bersyukur, karena dari sekian banyak anak yatim di Kota Padang, mereka terpilih untuk mendapat perhatian dan bimbingan khusus. Saya berharap mereka terus rajin belajar, menjauhi kenakalan remaja, serta menjadi teladan di sekolah maupun di rumah. Mereka juga harus terus mengaji, kembali ke surau, dan membentuk diri menjadi generasi yang berakhlak dan taat menjalankan perintah Allah," tambahnya.
Jasman juga menambahkan bahwa Pemko Padang akan terus mendukung program-program serupa yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
"Insya Allah, ke depan pemerintah akan mendukung berbagai kegiatan seperti ini. Kami menyadari bahwa membina generasi muda, terutama anak-anak yatim, adalah investasi penting untuk masa depan Kota Padang," terangnya.
Prof. Salmadanis, selaku Ketua Harian Masjid Agung Nurul Iman menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab masjid untuk memberikan perhatian dan bimbingan kepada anak-anak yatim.
“Kami memiliki 44 anak yatim binaan, terdiri dari siswa SD, SMP, dan SMA. Pembinaan dilakukan setiap bulan, dengan fokus pada hafalan Al-Qur'an, ibadah, dan akhlak. Alhamdulillah, banyak dari anak-anak yang sebelumnya belum hafal Al-Qur'an, kini sudah bisa membacanya dengan baik,” jelasnya.
Menurut Prof. Salmadanis, program ini tidak hanya bertumpu pada masjid, tetapi juga melibatkan peran aktif orang tua di rumah.
"Kami juga meminta orang tua mereka untuk terus membimbing anak-anak di rumah, baik dalam hal ibadah maupun akhlak. Harapannya, anak-anak yatim ini bisa menjadi anak-anak yang berakhlak baik dan setara dengan teman-teman mereka yang masih memiliki kedua orang tua. Mereka adalah anak-anak beruntung yang harus bersyukur atas kesempatan ini," tuturnya.
Adapun jumlah santunan yang diberikan bervariasi sesuai jenjang pendidikan. Siswa SD menerima santunan sebesar Rp 500.000 per anak, siswa SMP sebesar Rp 600.000 per anak, dan siswa SMA sebesar Rp 700.000 per anak. Total dana santunan yang disalurkan mencapai Rp25.700.000, yang bersumber dari infak yang dikumpulkan oleh Masjid Agung Nurul Iman serta dukungan dari beberapa masjid dan mushalla di Kota Padang.
Agam, salah satu penerima santunan yang berusia 8 tahun mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diterima.
“Saya sangat senang menerima santunan ini. Dulu saya belum bisa membaca Al-Qur'an, tapi sekarang alhamdulillah sudah bisa. Cita-cita saya adalah menjadi seorang ustad dan saya akan terus belajar agar bisa mencapai impian itu,” katanya dengan penuh semangat.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para anak yatim di Kota Padang, terutama yang menjadi binaan Masjid Agung Nurul Iman, tidak hanya terbantu secara finansial, tetapi juga semakin termotivasi untuk terus belajar, memperbaiki diri, dan tumbuh menjadi generasi yang berakhlak mulia serta berprestasi. (dkf)