Faktual dan Berintegritas


PADANG - Isu gempa megathrust berhembus kencang di wilayah Sumatera dan Jawa. Kabar ini menjadi kabar pertakut bagi warga yang berdomisili di dekat perairan. Termasuk di Kota Padang, Sumatera Barat.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Padang Japeri Jarab mengajak seluruh warga di Padang untuk tidak terpancing dengan isu tersebut.  

“Kita selaku Ketua MUI Kota Padang menyikapi isu sedang berkembang di tengah masyarakat,” ujarnya saat diwawancarai di Padang, Minggu (22/9).

Menurut Japeri, gempa besar yang disampaikan pakar gempa tentunya telah sesuai dengan keilmuan masing-masing. Sebagai umat beragama, Japeri mengimbau warga untuk tidak panik dengan isu tersebut.  

”Ini merupakan ujian akidah, kita sikapi dengan akidah,” sebutnya.

Japeri mengatakan, setiap kejadian merupakan takdir Allah. Sudah diatur Allah.

“Apapun bencana yang akan terjadi, semua merupakan kehendak Allah. Karena Allah yang mengatur semuanya, kita harus serahkan diri kepada Allah, takutlah kepada yang mengatur semuanya,” katanya.

Japeri mengimbau warga untuk terus mendekatkan diri kepada Allah. Melaksanakan ibadah dengan baik dan mempertebal keimanan. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Komunitas Siaga Tsunami (Kogami) Sumatera Barat, Tommy Susanto menuturkan bahwa isu gempa megathrust sudah lama berkembang di tengah masyarakat. 

"Apa yang disampaikan BMKG ini sekadar untuk mengingatkan kita kembali, terkait potensi Mentawai megathrust," ujarnya. 

Tommy mengatakan, seluruh warga untuk menyiapkan diri jika kemungkinan terburuk itu datang. Langkah yang mesti dilakukan yakni tidak langsung panik ketika gempa datang. 

"Kemudian pelajari ancaman yang ada, pelajari karakter dan semacamnya, sehingga punya tahapan untuk penyelamatan diri saat terjadi gempa," ujarnya. 

Warga diimbau untuk menyiapkan rencana evakuasi keluarga. Ketika terjadi bencana dapat fokus menyelamatkan diri dan ketika kondisi sudah aman dapat bertemu di satu tempat tanpa harus mencari anggota keluarga lain. 

"Siapkan tas siaga bencana, terkait dokumen penting, makanan minuman dan pakaian, sehingga ketika berada di pengungsian dapat survive hingga datang bantuan dari pihak lain," pungkasnya. (ch)

 
Top