PADANG - Ada yang berbeda pada Hari Jadi Kota Padang ke-355, menariknya terdapat pameran berupa peninggalan Nabi dan Rasul. Pameran itu digelar di Ruang Bagindo Aziz Chan, Balaikota Padang dari tanggal 7-13 Agustus mendatang.
Pameran ekspo dan pameran artefak secara resmi dibuka oleh Pj Wali Kota Padang Andree Algamar di Lapangan Tugu Apeksi, Selasa (7/8).
Pj Wali Kota Padang, Andree Algamar menyebut terdapat berbagi iven dalam Hari Jadi Kota ke-355 seperti festival kuliner, seni budaya, festival Siti Nurbaya, pameran UMKM, pameran artefak dan kegiatan olahraga seperti gowes dan kegiatan lainnya. Salah satunya yang menarik adalah pameran artefak peninggalan Nabi dan Rasul.
"Salah satu iven yang diadakan untuk memeriahkan HJK Padang ini adalah pameran UMKM. Pameran ini didesain untuk mempromosikan dan menjual potensi investasi produk/jasa unggulan, peluang investasi, industri, perdagangan, dan pariwisata daerah Kota Padang," ungkapnya.
Ia menambahkan, melalui pameran ekspo dan pameran artefak ini, diharapkan para pengusaha industri dan perdagangan dapat mempromosikan produk dan jasa yang mereka hasilkan sekaligus mendorong peningkatan industri perdagangan dan pariwisata nasional.
"Dihadirkannya pameran artefak peninggalan nabi ini, semoga dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk meningkatkan kecintaannya kepada Nabi dan Rasul," jelasnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Fauzan Ibnovi mengatakan, pameran artefak ini merupakan pameran yang pertama kali di Padang dan Sumbar serta kedua di Pulau Sumatra setelah Pekanbaru. Koleksi peninggalan tersebut dikumpulkan dari Yaman, Madinah, Mekah. Dengan dipamerkannya dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat Kota Padang dan pengunjung untuk meningkatkan kecintaannya pada Nabi dan Rasul.
"Selain itu, juga disediakan tenda dengan ukuran 5x5 sebanyak 14 unit dan tenda ukuran 3x3 sebanyak 80 unit untuk pelaku usaha, selain itu kurang lebih 15 jenis artefak juga dipamerkan serta sosialisasi dan penampilan seni budaya selama acara," jelasnya.
Dikatakannya, seluruh iven ini dipersembahkan untuk warga Kota Padang, sehingga dapat melestarikan budaya, nilai agama, sebagai wujud Pemko Padang terhadap pelaku UMKM untuk meningkatkan ekonomi inklusif.
"Pada Festival Siti Nurbaya mencapai omzet Rp100 juta dari 30 pelaku UMKM, Kita berharap dengan pemeran ekspo dapat omzet yang berlipat," tambahnya. (dkf)