Fauzi Bahar Datuak Nan Sati |
PADANG -- Heboh soal anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024 putri yang tidak terlihat memakai jilbab merambah ke Sumatera Barat. Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar Datuak Nan Sati, meradang dibuatnya.
Ketua LKAAM tersebut minta Gubernur Mahyeldi Ansharullah untuk menarik pelajar Sumbar yang masuk sebagai pasukan Paskibraka di IKN karena harus melepas jilbabnya untuk menjadi pasukan penggerak bendera di calon ibukota baru itu.
"Dilarangnya pasukan Paskibraka berjilbab ini mungkin kebijakan panitia, namun jika larangan itu dari atas (Menteri Pendididikan) maka saya minta kepada gubernur untuk menarik perwakilan pelajar kita untuk pulang. Kembali saja ke Sumbar. Toh kalau tidak jadi sebagai pasukan paskibraka di IKN, kita tidak akan mati dibuatnya," tegas Fauzi Bahar, di Padang, (14/8).
Fauzi Bahar memberi contoh, dia sangat bangga pada atlet voli yang batal ikut bertanding dari pada harus melepas jilbabnya.
"Sikap atlet voli itu patut ditiru. Dia punya pendirian kuat untuk mempertahankan jilbabnya," terangnya.
Dia meminta pelajar Sumbar tidak bangga menjadi Paskibraka dengan menggadaikan harga diri sebagai seorang muslim. Ditambah lagi berasal dari Minangkabau yang sangat kental dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Dijelaskannya, dalam SK 3 Menteri telah diatur terkait pakaian muslim tidak boleh memaksa dan melarang berjilbab. Dan dalam UU juga dituangkan tidak adanya larangan menggunakan jibab bagi muslim dalam bekerja atau acara resmi.
"Pakai jilbab saat jadi anggota Paskibraka tetap cantik, jadi jangan sampai lepas jilbabnya," tutur mantan Walikota Padang yang menggagas berpakaian muslim untuk seluruh pelajar itu.
Seperti diketahui, untuk Paskibraka putri dari Sumbar yakni diikuti Maulia Permata Putri, siswi SMA Negeri 1 Solok. Sehari-hari dia mengenakan jilbab. Namun atas nama peraturan, dia pun terpaksa melepas jilbab dan itu terlihat saat pengukuhan Paskibraka 2024.
Sebagaimana diketahui sebanyak 18 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Nasional 2024 diduga dipaksa melepas hijab. Hal tersebut diketahui saat prosesi pengukuhan anggota Paskibraka, dimana dalam moment itu terlihat tak satupun pasukan paskibraka perempuan yang menggunakan jilbab. Hal itu menjadi pembincangan dan viral di media sosial. (ys/sgl)