PADANG - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar baru saja berikan bantuan ke SMK Negeri 1 Sumbar sebesar 370 Juta. Bantuan diberikan dalam bentuk pelatihan konversi sepeda motor listrik para siswa SMK Negeri 1 Sumbar, pengadaan toolkit konversi sepeda motor listrik, dan pembuatan inovasi kendaraan motor listrik yang bertajuk “Electric Vehicle Goes to School”.
Bantuan ini menjadi bantuan kedua, setelah 2023 lalu PLN berikan bantuan senilai Rp.400.338.500 untuk renovasi laboratorium komputer dan pengadaan 30 unit komputer baru.
SMK Negeri 1 Sumbar merupakan salah satu sekolah menengah terbesar di Sumbar, dengan luas wilayah 8 ha dan total siswa 1355 siswa. Sekolah yang telah berdiri sejak tahun 2011 ini masuk pada kawasan Kelurahan Lubuk Lintah dan Kelurahan Anduring.
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Sumbar Zulkifli mengatakan, bantuan dari PLN sangat membantu sekolah ini untuk bertumbuh mengikuti perkembangan zaman, perkembangan digital, serta kemajuan industri.
‘’Sekolah kami adalah miniatur dari Sumatera Barat. Siswa kita adalah siswa dari seluruh wilayah Sumatera Barat, bahkan provinsi tetangga. Maka bantuin dari PLN tepat sekali untuk peningkatan kualitas pendidikan Sumatera Barat,” sampainya.
Apalagi, sambung Zulkifli, salah satu tujuan pendidikan SMK Negeri 1 Sumbar adalah mendidik bukan dengan mengikuti kurikulum saja tetapi mengikuti perkembangan zaman. Sebagaimana bantuan labolatorium komputer dari PLN di tahun 2023 lalu yang menjadi salah satu solusi bagi anak-anak SMK Negeri 1 Sumbar untuk mengikuti perkembangan informasi dan teknologi sesuai dengan kebutuhan zaman.
‘’Selanjutnya, bantuan Program “Electric Vehicle Goes to School” akan kami gunakan untuk menjawab kebutuhan industri electric vehicle yang digadang-gadang menjadi kendaraan masa depan,’’ sambung Zulkifli.
Tim pengajar, jelas Zulkifli, sangat serius mengembangkan bengkel motor listrik di sekolah ini. MoU dengan berbagai pihak yang berkompeten di bidangnya telah ditandatangani. Sekolah ini juga mendapat dukungan dari Kemendikbudristek sebagai salah satu sekolah penggerak konversi motor listrik.
‘’Kami menargetkan mengkonversi 1000 motor konvensional ke motor listrik tahun ini. Komunikasi dengan Dirlantas juga terus dilakukan agar motor hasil konversi mendaat izin pakai di jalan umum. Kolaborasi dengan PLN juga akan terus berlanjut karena kami butuh banyak masukan dan sharing pengetahuan dari PLN,’’ lanjut Zulkifli.
Senada dengan Zulkifli, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar Barlius mengatakan, sudah seharusnya SMK menghasilkan anak didik yang siap menjawab kebutuhan industri. ‘’Pendidikan di SMK Negeri 1 Sumbar diupayakan adalah pengajaran yang bukan mengikuti kurikulum semata, tetapi mengikuti atau menjawab kebutuhan industri,’’ katanya.
Industri berkendara ke depan, lanjut Barlius, akan membutuhkan electric vehicle dalam jumlah besar. ‘’Selamat kepada SMK Negeri 1 Sumbar yang berani menjawab kebutuhan industri ini dengan serius menerima tantangan dari PLN untuk membuat bengkel kendaraan listrik. Semoga semakin maju, berdaya, dan berkelanjutan,’’ lanjutnya.
Sementara itu General Manager PLN UID Sumbar Eric Rossi Priyo Nugroho mengatakan PLN siap bekerjasama dengan SMK Negeri 1 Sumbar untuk perluasan ekosistem kendaraan listrik di Sumbar. Menurutnya, salah satu keraguan yang timbul untuk calon pengguna electric vehicle adalah fasilitas service, dan SMK 1 menjawab ini sebagai peluang dengan membuat bengkel motor listrik.
‘’PLN juga telah membangun banyak infrastruktur charging kendaraan listrik. Mari bersama-sama masifkan ekosistem kendaraan listrik dengan mempersiapkan berbagai fasilitas dan infrastruktur pendukung,’’ tutur Eric. (*)