PADANG -- Gubernur Sumatera Barat, diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ary Yuswandi bersama dengan Direktur Analisis Dampak Kependudukan BKKBN RI Dr. Faharuddin SST, M.Si serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati, ST, M.Eng me-Launching Population Clock dalam Fasilitasi Mitra Kerja Dalam Rangka Hari Kependudukan Dunia di Hotel Rangkayo Basa Padang, Senin (15/7).
Dalam sambutannya Ary Yuswandi menyampaikan apresiasinya kepada BKKBN yang telah menghadirkan inovasi, khususnya terkait data kependudukan yang bisa diakses setiap saat.
“Population Clock yang diluncurkan hari ini adalah langkah maju dalam upaya kita untuk memantau dan memahami dinamika kependudukan di Indonesia dan juga Sumatera Barat secara real time. Dengan adanya Population Clock kita dapat memperoleh data yang akurat dan terkini mengenai jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk dan distribusi demografis,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, data yang disajikan pada Population Clock sangat penting untuk merumuskan kebijakan agar tepat sasaran dan efektif dalam mengatasi berbagai isu kependudukan.
Pihaknya berharap, melalui peringatan Hari Kependudukan Dunia dan peluncuran Population Clock ini, semua stake holder dapat menyadari betapa pentingnya perencanaan dan pengelolaan kependudukan yang baik.
Ary mengakui isu pertambahan jumlah penduduk menjadi ancaman terhadap kemungkinan terjadinya ledakan penduduk dunia, termasuk di Indonesia. Namun jika dipersiapkan dengan baik, pertumbuhan ini justru akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan.
“Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dalam pembangunan, namun sebaliknya jika SDM tidak berkualitas akan menjadi beban bagi pembangunan,” papar Ary.
Terakhir pihaknya berpesan agar seluruh mitra kerja BKKBN serta para pemangku kepentingan, agar semakin memahami pentingnya perencanaan dan pengelolaan kependudukan yang baik.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat Fatmawati, ST, M.Eng mengatakan, Hari Kependudukan Dunia adalah kesempatan untuk memperkuat komitmen untuk mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data kependudukan secara inklusif dan bertanggung jawab.
“Dengan data yang inklusif kita dapat mengidentifikasi ketidakselarasan, mengarahkan sumber daya ke tempat yang paling membutuhkan dan memastikan bahwa tidak ada satupun anggota masyarakat yang tertinggal dan terpinggirkan,” ungkapnya.
Dalam memperingati Hari Kependudukan Dunia di Sumatera Barat, Perwakilan BKKBN Sumbar telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan antara lain pemberdayaan masyarakat dalam penurunan angka stunting, kegiatan donor darah, pelayanan KB, sekolah lansia serta berbagai lomba yang diadakan.
“Sekolah Lansia kami adakan beberapa kelas, untuk menjawab tantangan isu kependudukan dimana angka lansia di Sumatera Barat sangat tinggi saat ini, tercatat sebanyak 10% dari jumlah penduduk di Sumbar,” ucapnya.
Hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas P3AP2KB Prov. Sumbar Herlin Sridiani, Ketua Koalisi Kependudukan Sumbar, Ketua IPADI Sumbar, serta Ketua FAPSEDU Sumbar. (kmf)