Faktual dan Berintegritas


JIKA tidak aral melintang, pemungutan suara ulang (PSU) untuk anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumatera Barat akan dilangsungkan pada 13 Juli nanti. Dihitung dari sekarang, tinggal 23 hari lagi. Waktu yang tidak panjang tentunya!

Dalam waktu yang sesingkat itu, semua terasa dingin dan terkesan kurang gairah. Tak ada pembicaraan-pembicaraan serius tentang ini, kecuali hanya pembicaraan bahwa seorang Irman Gusman menang di Mahkamah Konstitusi (MK) dan itulah awal dari digelarnya PSU di Sumatera Barat.

Memang, PSU ini hanyalah alek kecil. Ia hanya sekadar memilih ulang calon anggota DPD dari Sumbar. Dari sekian banyak yang akan dipilih hanya empat saja yang akan duduk di parlemen, Senayan, Jakarta nantinya.

Biasanya, jika tidak banyak pembicaraan masyarakat tentang PSU, mengindikasikan pada pelaksanaannya juga tidak akan banyak yang hadir saat kegiatan digelar nantinya. Kita pasti tidak menginginkan itu terjadi. Sebab, ini adalah menyangkut pemilihan calon perwakilan rakyat Sumbar di parlemen.

Hanya saja perlu dimengerti bahwa bagi sebagian orang, tempat pemungutan suara (TPS) kurang menarik dan kurang seksi ketimbang pekerjaan masing-masing. Ya, kita pahami bahwa terkadang untuk datang ke TPS masyarakat harus meninggalkan pekerjaan. Artinya, masyarakat harus meninggalkan pekerjaan satu hari.

Kita tentu tidak perlu bicara soal kompensasi bagi masyarakat yang harus meninggalkan pekerjaan. Sebab, menyalurkan suara merupakan hak demokrasi setiap masyarakat yang sudah terdaftar sebagai pemilih. Hanya saja perlu juga dipertanyakan sudah sejauh mana sosialisasi PSU itu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)? Ini penting, agar masyarakat punya pemahaman bahwa ini adalah pemungutan suara ulang, bahwa semua calon DPD yang pada 14 Februari 2024 lalu menjadi peserta pemilu, pada 13 Juli nanti akan ikut bertarung kembali.

Sudahkah KPU melakukan sosialisasi bahwa pada PSU 13 Juli 2024 nanti, hanya memilih calon anggota DPD dari Sumbar, bukan pencoblosan ulang semua peserta pemilu? Sudahkah banyak sosialisasi bahwa calon DPD itu bertambah satu orang dibanding Pemilu 14 Februari 2024 lalu?

Begitu juga dengan calon-calon anggota DPD tersebut, sudahkah melakukan persiapan dengan melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat?  Jika KPU dan para calon DPD sudah melakukan sosialisasi, maka PSU pasti akan bergairah. Tidak seperti sekarang, terkesan PSU dimaksud kurang gairah.

Terkait itu, mari kita sama-sama mengajak masyarakat untuk mau datang ke TPS pada hari PSU nanti. Mudah-mudahan dengan begitu akan terpilih calon yang benar-benar mau memikirkan masyarakat dan daerah Sumatera Barat di parlemen. Semoga! (Sawir Pribadi)

 
Top