PADANG - Kehadiran Sentra Randang Kota Padang diharapkan menjadi faktor pendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam meningkatkan perekonomian. Hal ini diutarakan oleh Asisten III Administrasi Umum Setdako Padang Corri Saidan saat menghadiri penyerahan bantuan CSR kepada petani Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (Hipermi) di Aula Kanwil Ditjen Perbendaharaan Sumbar, Rabu (29/5).
Corri menuturkan randang merupakan makanan khas Sumatera Barat yang tidak diragukan lagi, untuk menjadikan Sumatera Barat sebagai ikon randang diperlukan kolaborasi dari pihak yang mendukung.
"Pemerintah Kota Padang menyambut baik penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT Reasuransi Indonesia Utama kepada petani Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (Hipermi) Sumbar. Melalui bantuan CSR ini tentunya membantu petani hingga proses ekspor randang tersebut," terang Corri saat diwawancara.
Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah juga mengungkapkan bahwa randang memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara global. Rendang bisa diekspor karena sudah banyak diminati di berbagai negara.
"Ketika kita melihat pertanian di Sumbar bisa digerakkan melalui potensi penyediaan bumbu randang ini luar biasa, kita ajak petani ke ladang. Ini menjadi dorongan potensi ekonomi Sumbar dengan ketersediaan alamnya hanya butuh sentuhan dan kepeduliaan kita," harap Syukriah.
Sementara itu, Ketua Hipermi Sumbar, Fibrianti Takarina mengatakan randang merupakan ikon kuliner Minangkabau, saat ini sudah terbentuk kepengurusan Hipermi yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Sumbar.
"Hipermi siap berkolaborasi dengan para petani, untuk menghasilkan hasil pertanian berkualitas dan menjadi sumber utama pengolahan randang," jelas Ketua Hipermi Sumbar itu.
Adapun bantuan CSR yang diberikan kepada petani Hipermi berupa bibit dan pupuk. Hadir kesempatan itu, Gubernur Sumbar yang diwakili Kadis Koperasi dan UKM, Endrizal, sejumlah kepala daerah, dan unsur terkait lainnya. (dkf)