PADANG -- Ketua DPW Partai NasDem Sumatera Barat (Sumbar), Fadly Amran, mengungkapkan keinginannya untuk maju sebagai calon Walikota Padang. Dalam perjalanannya, ia telah meminta restu dan mendapat dukungan penuh dari KAN Bungus serta masyarakat.
Hal itu dia sampaikan saat bertemu dengan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Bungus dan Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar, kemarin.
Fadly Amran menyatakan komitmennya untuk menampung aspirasi masyarakat Bungus dan berusaha untuk mewujudkannya jika terpilih nanti. Ia mengungkapkan bahwa aspirasi tersebut tidak sekadar janji, melainkan akan diwujudkan dengan baik.
Ketua Adat Nagari (KAN) Bungus Dasril Dt Putih berharap Fadly Amran dapat mengembangkan Kota Padang sebagai pusat penghafal Al Quran, mengingat pengalaman Fadly Amran dalam memimpin Kota Padang Panjang, yang dijuluki sebagai kota serambi Mekah.
Selain itu, Fadly Amran berkomitmen untuk membuka ruang untuk mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Bungus dengan prinsip kota partisipatif bersama KAN Bungus. Ia juga serius untuk membentuk Restorasi Justice bersama Kepolisian, dengan tujuan menjadikan Niniak Mamak sebagai pilar akhlak di Kota Padang.
Banyak pihak memberikan dukungan kepada Fadly Amran, termasuk Fauzi Bahar, yang menyatakan bahwa Fadly Amran memiliki karakter pemimpin yang solid, pintar, dan ramah. Bahar juga merupakan mentor Fadly Amran dan yakin bahwa Kota Padang akan berkembang pesat di bawah kepemimpinan Fadly Amran.
KAN Bungus berharap Fadly Amran dapat memfasilitasi studi banding KAN Kota Padang ke Kota Padang Panjang untuk membahas tradisi dan nilai-nilai adat yang penting. Selain itu, permasalahan kelangkaan dan harga pupuk di Bungus juga menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani.
Potensi pariwisata yang luar biasa di Bungus juga menjadi fokus, dengan harapan bahwa seorang Walikota dapat menarik investor untuk membangun kawasan tersebut sehingga menjadi destinasi sekelas Ancol. Selain itu, pembangunan masjid baru di Bungus juga menjadi keinginan KAN.
Untuk melindungi tanah adat di Bungus, Fauzi Bahar menyatakan bahwa kedepannya tanah pusaka akan diberi sertifikat agar tidak mudah diserobot atau menjadi sengketa, sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan nenek moyang. (bb)