PADANG -- Wali Kota Padang Hendri Septa mengajak masyarakat terutama generasi muda saat ini agar mencintai sejarah. Hal ini diungkapkannya saat membuka acara 'Festival Muaro' di bawah Jembatan Siti Nurbaya, Jumat (18/4).
Hendri Septa menuturkan spirit 'Tempo Doeloe' yang diangkat dalam festival menghadirkan potensi warga kota dengan penampilan tradisi rakyat seni, budaya, serta ekonomi kreatifnya.
"Mengajak warga Kota Padang terutama para pelajar agar mengenang dan memahami sejarah Kota Tua maupun Batang Arau atau yang di masa lalu disebut Bandar Padang," katanya.
Dilanjutkan, Pemerintah Kota Padang bakal menerbitkan Buku Sejarah Bandar Padang yang nanti akan diluncurkan dan didiskusikan bersama guru sejarah SMP se-Kota Padang. Buku tersebut menceritakan bagaimana Batang Arau atau Bandar Padang dalam catatan sejarah, budaya, dan ekonomi.
"Buku ini adalah buku pertama terkait Batang Arau sebagai produk Festival Muaro tahun ini. Menjadikan Batang Arau sebagai destinasi baru wisata dengan festival ini kita akan menyaksikan sungai sebagai kekayaan alam dan wisata," imbuhnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan melalui semangat Padang Bagoro, secara perlahan mulai membenahi sungai dengan baik mengajak partisipasi masyarakat dalam menjaganya. Festival Muaro sebagai pengingat agar Batang Arau dijaga dan dijadikan objek kebanggaan bersama.
"Begitu juga kawasan Kota Tua, kawasan Batang Arau dan juga Muaro Padang memiliki sejarah, menelusuri kawasan ini sembari membangun kesadaran bahwa potensi kota ini dengan segala cagar budayanya adalah kekayaan peradaban yang patut dijaga dan dikenali sejarahnya," ujarnya.
Selain itu, dengan melibatkan pelajar dengan membuat konten terakit konten tentang Batang Arau serta iven ini merupakan wadah edukatif dan kreatif dalam memahami Padang Tempo Doeloe yaitu sebagai pintu masuk menyenangi dan memahami sejarah.
"Ini khazanah budaya dan peradaban kita. Patut kita banggakan, kita gebyarkan, kita jadikan sebagai kebanggan bersama. Semoga Festival Rakyat Muaro Padang ini menjadi lebih baik karena kesadaran memperbaiki serta menempa kesadaran yang lebih bernilai, bermakna, serta betul-betul milik warga Kota Padang tercinta," imbuhnya. (dkf)