PADANG -- Pemerintah Kota Padang bersama The World Bank melaksanakan pembahasan perkembangan Refuse Derived Fuel (RDF) Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Agenda tersebut berlangsung di Balai Kota Aia Pacah, Rabu (6/3). Pertemuan dimaksud dalam rangka bertujuan mematangkan konsep pengelolaan sampah.
Tim Leader Senior Environmental Specialist World Bank Jian Xie, meminta komitmen penuh Pemerintah Kota Padang baik mengenai rencana dan regulasi pengelolaan sampah.
"World Bank akan mendukung penuh TPST di Padang. Ini proyek yang juga dijalankan di berbagai kota di Indonesia. TPST adalah masterplan dalam mengatasi sampah di masa depan. Ini tantangan kita bersama, kita berharap dengan adanya TPST-RDF nanti sampah teratasi secara berkelanjutan," ujarnya.
Merespon hal tersebut, Wakil Wali Kota Padang, Ekos Albar menyebut terdapat 650 ton sampah/hari, dengan bantuan RDF mampu mengelola sekitar 200 ton, sementara dikelola bank sampah mencapai 100 ton.
"TPST-RDF merupakan salah satu alternatif pengolahan sampah dengan kapasitas 200 ton per hari, diperoleh melalui bantuan ISWMP dengan anggaran sebesar Rp128 miliar.
Sambungnya, hasil RDF ini nantinya akan digunakan oleh PT Semen Padang selaku off-taker atau pemanfaat produk RDF sebagai bahan bakar pengganti batu bara. Terkait operasional, sebutnya TPST-RDF telah ditetapkan pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Padang tahun 2025-2026. Periode November-Desember 2025 dengan perencanaan anggaran Rp 4,6 miliar, sementara periode Januari-Desember 2026 dengan perencanaan anggaran Rp 18,3 miliar.
"Nanti akan ditetapkan Perwako mengenai ini. Selain itu kelembagaan TPST-RDF akan diakomodir terpisah dengan UPTD TPA dan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPL) dengan UPTD TPA dan TPST-RDF," tuturnya.
Ikut menambahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang Fadelan FM menyampaikan berbagai usaha telah dilakukan dalam mengurangi produksi sampah di Padang. Peluncuran "Padang Bagoro" dan "Padang Mamilah" menjadi program persiapan pendukung operasional TPST-RDF.
"Perlibatan bank sampah se-Kota Padang dengan melibatkan ibu rumah tangga sebagai anggotanya akan meningkatkan peran serta perempuan dalam pengelolan sampah di Kota Padang," sebutnya.
Hadir dalam rapat itu Central Project Management Unit Nurhayati Junaidi, (CPMU), Co Team Leader-Senior Environmental Specialist World Bank Katelijn Van Den Berg, Senior Environmental Specialist Kian Song, Sosial Specialist-Consultant Sulistiowati. (dkf)