PADANG – Aktivitas penerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman kembali ditutup sementara akibat erupsi Gunung Marapi. Sebanyak 16 penerbangan terdampak penutupan tersebut, Jumat (19/1).
Ini merupakan kali ketiganya bandara itu ditutup akibat erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Agam-Tanah Datar sejak Desember 2023 lalu. "Penutupan hari ini sudah dilakukan sejak 14.15 WIB," kata Kepala Otoritas Bandara (Kaotban) Wilayah VI-Padang, Capt. Megi H. Helmiadi dan Eksekutif General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Indrawansyah yang dihubungi terpisah, Jumat sore.
Penutupan BIM berdasarkan Notice to Airmen (NOTAM) B0115/24 tertanggal 19 Januari 2024. Penutupan direncanakan berlangsung hingga pukul 22.15 WIB atau enam jam sejak diterbitkannya NOTAM tersebut. "Penutupan sesuai NOTAM berlangsung selama enam jam, tapi kita terus memantau perkembangannya," sebut Megi.
Keduanya menyebutkan, ada 16 penerbangan yang terdampak akibat penutupan bandara ini. Sembilan penerbangan yang datang dengan 1.155 penumpang, termasuk dua pesawat yang kembali ke daerah asal penerbangan (return to back/RTB) di Cengkareng. Kemudian ada tujuh penerbangan departure (berangkat) dari BIM ke sejumlah bandara lainnya dengan 1.063 penumpang.
"Kita harapkan pengguna pesawat udara memaklumi ini, karena adalah musibah," kata Kaotban.
Di BIM saat penutupan ada dua pesawat yang sedang parkir. Pesawat itu oleh pihak maskapai segera ditutup pada bagian mesin agar tidak kemasukan debu vulkanik yang sangat berbahaya bagi mesin burung besi itu. "Kita nanti akan cek bersama pesawat-pesawat itu, guna memastikan mesinnya baik-baik saja dari debu vulkanik," terang Capt. Megi. (yn)