Ilustrasi RSUP Dr. Sardjito |
SEMUA orang pasti siap untuk menang. Tak ada yang tidak siap. Menanglah namanya! Tapi tidak semua orang yang siap untuk gagal dalam perjuangan.
Begitu juga dalam kontestasi pemilu. Detik-detik pemungutan suara Pemilu 2024 yang tinggal tak cukup satu bulan lagi semakin mendebarkan sebagian besar para calon legislatif. Mendebarkan karena takut dan kuatir tidak terpilih. Ini tentu manusiawi sekali.
Untuk diketahui, potensi ketidakterpilihan bagi caleg jelas jauh lebih besar. Sebagai gambaran saja, kuota atau kursi yang tersedia di DPR-RI hanya 580, sementara calon tetap di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan dipilih ada 9.917 orang. Berdasarkan ini, dipastikan 9.337 orang caleg akan gagal ke Senayan.
Begitu juga untuk DPRD Sumbar misalnya, yang hanya butuh 65 kursi pada Pemilu 2024 ini. Jumlah caleg sebagaimana tercatat di DCT KPU Sumbar ada 830 orang, maka sebanyak 765 orang dipastikan tidak akan terpilih. Hal yang sama tentu terjadi pada kabupaten/kota, jumlah caleg jauh lebih banyak dari kuota yang tersedia. Artinya potensi gagal jauh lebih banyak dari keterpilihan.
Siapa para caleg yang akan tidak terpilih itu? Inilah yang membuat hati para caleg berdebar-debar tak karuan. Makin dekat ke hari pencoblosan, debarannya semakin kuat. Debaran yang kuat akan menimbulkan berbagai dampak, seperti darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, asam urat hingga Hepatitis B dan sebagainya. Bukankah Sebagian besar penyakit bersumber dari pikiran?
Parahnya lagi, penyakit-penyakit tersebut diwarnai gangguan psikologi. Berangkat dari ini juga, sebagian rumah sakit di Indonesia telah menyiapkan ruangan perawatan khusus bagi para caleg gagal.
Sebagaimana dikutip detikcom 13 Desember 2023, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, misalnya telah menyiapkan layanan khusus bagi caleg gagal di Pemilu 2024. Pihak manajemen rumah sakit itu menyiapkan 20 tempat tidur yang dapat menampung pasien dengan gejala ringan hingga berat.
Rumah Sakit Otista Kabupaten Bandung sebagaimana dikutip Antara juga menyediakan 10 ruangan khusus bagi caleg gagal yang terganggu kejiwaannya nanti. Hal yang sama pun disiapkan berbagai rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit di Sumatera Barat, baik rumah sakit milik pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota.
Agar tidak berurusan dengan rumah sakit nantinya, maka bersiaplah untuk kalah. Siap secara fisik dan mental tentunya. Ingatlah bahwa setiap kompetisi pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Ketika siap untuk menang, maka siap pulalah untuk kalah. Potensi gagal dalam suatu perjuangan selalu saja ada.
Pengalaman dari pemilu-pemilu sebelumnya, banyak persoalan yang timbul setelah seseorang gagal memenuhi keinginannya. Ada yang kembali meminta pemberiannya ke rumah ibadah, ada yang mengata-ngatai pihak lain yang katanya tidak becus sebagai tim sukses dan ada pula yang stress berat.
Betapa tidak demikian, ada di antara caleg yang hanya punya modal pas-pasan saja dan bahkan ada dengan menjual hingga menggadaikan tanah dan barang-barang berharga demi harapan terpilih sebagai anggota legislatif. Tekadnya pambangkik batang tarandam. Namun ketika sampai pada pengumuman hasil, harapan itu tidak jadi kenyataan. Gagal!
Oleh karena itu, siapkan diri baik secara fisik maupun mental untuk gagal di kontestasi caleg. Anggap saja ini sebagai tarenen (latihan) untuk perjuangan berikutnya. Ingat, jika belum terpilih pemilu ini, anggap belum ada rezeki. Satu hal lagi, garisan hidup seseorang sudah ada sejak dari kandungan ibu. Selamat berjuang wahai para caleg. (Sawir Pribadi)