BUKITTINGGI -- Jenazah terakhir dari 23 korban meninggal dunia akibar erupsi Gunung Marapi berhasil dievakuasi oleh tim dan relawan ke RSAM Bukittinggi, Rabu (6/12). Ia mahasiswi UNP yang akan diwisuda bulan ini.
Jenazah tiba di RSAM Bukittinggi sekitar pukul 18.50 wib dengan menggunakan ambulan Puskesmas Padang Luar. Setibanya di RSAM, jenazah langsung dibawa ke ruangan instalasi forensik dan medikolegal RSAM Bukittinggi untuk dilakukan identifikasi.
Hanya beberapa menit tim melakukan pemeriksaan, akhirnya korban berhasil diidentifikasi atas nama Siska Afriana (22) mahasiswa UNP asal Solok Selatan.
Ini sesuai dengan prediksi awal jenazah terakhir diduga bernama Siska Afriani dan setelah diidentifikasi ternyata dugaan itu benar, karena keluarga dan teman-temanya sesama Mapala dapat mengenali jenazah tersebut.
Setelah tidak ada keraguan kemudian jenazah langsung dimandikan dan dikafani, sebelum diserahkan ke pihak keluarga.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni UNP, Refnaldi yang datang langsung ke RSAM, sangat bersyukur upaya yang dilakukan tim Basarnas bersama tim relawan serta tim dari UNP berhasil menemukan jenazah siska dan di evakuasi ke RSAM.
"Kita mendoakan korban diampuni dosanya dan diterima segala perbuatan baiknya.dan keluarga yang ditinggalkan dapat iklas dan tabah menerimanya," ujar dia.
Pihaknya juga mengucapkan terimakasih kepada tim dan relawan serta pihak pihak yang terlibat dalam melakukan pencarian dan mengevakuasi korban dari sejak awal. "Semoga perbuatan baik yang dilakukan itu menjadi ladang amal di sisi Allah yang maha kuasa," harapnya.
Dijelaskanya, dalam peristiwa itu terdapat empat mahasiswanya yang menjadi korban erupsi gunung Marapi itu. "Ini korban ke empat dari mahasiswa kita",ujarnya.
Dikatakannya, sejak peristiwa itu terjadi pihaknya juga telah menurunkan tim dari UNP yang melibatkan anak anak mapala UNP dan ASN.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini, korban akan diwisuda pada 17 dan 18 Desember 2023 mendatang.
Hal itu juga dibenarkan oleh Refnaldi. Menurutnya dari empat korban yang meninggal dari UNP itu ada dua orang yang rencananya akan diwisuda, yaitu Siska dan Frengki, namun apa boleh buat takdir yang menentukannya.
Meskipun keduanya telah tiada, tapi pihak kampus akan tetap mengundang keluarga korban untuk mewakili menerima surat keterangan bahwa yang bersangkutan sudah tamat di UNP.
Selain itu kita juga berharap silaturahmi kita dengan pihak keluarga tetap terjaga dan tidak putus," pintanya. (ag)