PADANG -- Tiga mahasiswa Universitas Negeri (UNP) yang melakukan pendakian Gunung Marapi masih termasuk dalam daftar yang hilang kontak. Sampai dengan Senin (4/12) sore keberadaan ketiga mahasiswa itu masih dicari. Mereka fiduga jadi korban erupsi gunung api tersebut.
Ketiga mahasiswa itu adalah Siska Afrina, mahasiswi jurusan Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2019 asal Solok Selatan. Berikutnya, Liarni, mahasiswi jurusan Tata Rias dan Kencantikan angkatan 2019. Selain itu juga ada Franky, mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Sekolah angkatan 2019.
“Siska Afrina dan Liarni merupakan anggota aktif Mahasiswa Pencinta Alam dan Lingkuhan Hidup UNP. Sedangkan Franky juga mahasiswa UNP tetapi bukan anggota MPALH,” ujar M. Rizky Ramadhan Nst, Ketua Umum MPALH UNP, Senin sore.
Selain itu, sebetulnya masih ada satu anggota MPALH UNP lainnya, M. Iqbal. Namun, yang bersangkutan tidak lagi berstatus mahasiswa UNP karena telah menjadi anggota polri semenjak 2020 yang lalu.
“Kita masih belum menemukan anggota kita. Sejauh ini kita baru menemukan bekas tenda, sleeping bed, dompet, serta kerel mereka di daerah Cadas. Sedangkan, keempatnya masih dalam pencarian,” tukuk M. Rizky Ramadhan Nst, yang didampingi 16 orang anggota MPALH UNP sedang berada di kawasan Gunung Marapi.
Ditambahkan, pendakian kali ini bukan yang pertama dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa UNP tersebut. Mereka telah beberapa kali melakukan pendakian Gunung Marapi.
“Ini bukanlah pendakian pertama mereka ke Gunung Marapi,” terang M. Rizky Ramadhan Nst, sembari menyatakan jika pendakian kali ini bukanlah agenda resmi MPALH UNP.
Ketika ditanya perkiraan keberadaan mahasiswa-mahasiswa UNP tersebut, M. Rizky Ramadhan Nst tidak bisa memastikan. Namun, perkiraan mereka telah mencapai puncak ketiga mendaki gunung.
“Biasanya kalau naik Sabtu siang atau sore, Minggu sudah turun lagi. Sedangkan, letusan gunung terjadi siang menjelang sore,” pungkas M. Rizky Ramadhan Nst, sambil berharap semua pihak mendoakan para-para pendaki bisa ditemukan dalam keadaan selamat. (hv)
