PADANG -- Pemerintah Kota Padang terus menyelamatkan warganya dari stunting (gagal tumbuh kembang). Seperti pada Rabu (8/11/2023) pagi di Gedung Youth Center, Padang. Sebanyak 520 orang yang terdiri dari siswi sekolah, bayi dan balita, bakal terselamatkan dari stunting. Sebab, pada hari itu, Pemko Padang membagikan tablet penambah darah, telur ayam, serta antropometri kit.
Kegiatan bertemakan “Ayo Cegah Stunting” yang digagas Dinas Kesehatan Kota Padang itu dihadiri Wali Kota Padang diwakili Asisten I Edi Hasymi. Dalam kesempatan itu, Edi Hasymi menyerahkan tablet penambah darah kepada siswi sekolah. Termasuk memberikan 691 unit antropometri kit (alat pengukur tinggi badan) kepada seluruh camat. Serta membagikan 1.500 butir telur kepada ibu yang memiliki balita.
“Tentunya kita ingin menyelamatkan generasi muda dari stunting,” ujar Edi Hasymi.
Diakui Edi Hasymi, agar generasi terbebas dari stunting, membutuhkan waktu yang cukup panjang. Termasuk diperlukannya intervensi yang lebih agar terjauh dari stunting.
“Cukup banyak faktor penyebab terjadinya stunting,” kata Asisten I.
Penyebab stunting menurut Edi Hasymi tidak saja karena kurangnya asupan gizi pada balita. Tetapi juga dikarenakan faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih dan tidak mempunyai jamban, malas ke Posyandu, serta tidak mempunyai administrasi kependudukan merupakan faktor penyumbang terjadinya stunting.
“Dan tidak bisa kita pungkiri, keluarga yang kurang mampu akan begitu rentan stunting,” ungkapnya.
Selain itu, Edi Hasymi juga menyinggung tentang pentingnya kesadaran orangtua terhadap pola makan anak. Menurutnya, menu isi piring makan anak mesti dilengkapi dengan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, buah-buahan dan sayuran. Lewat menu makanan seimbang tersebut, anak akan terjauh dari stunting.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Srikurnia Yati menyebut bahwa kegiatan “Ayo Cegah Stunting” di Gedung Youth Center bertujuan agar anak-anak Kota Padang dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Di kegiatan itu, siswa dan ibu yang memiliki balita juga dibekali dengan pengetahuan tentang gizi seimbang dan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
“Kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam menekan angka stunting sehingga tujuan utama percepatan penurunan angka stunting dapat tercapai,” ujar Kadiskes.
Pada hari itu, dibagikan 691 unit antropometri kit yang berasal dari dana DAK Non Fisik Tahun 2023 yang bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan. Selain itu, sebanyak 1.500 butir telur yang disumbangkan PT Charoen Pokhpand Jaya Farm (CPFJ) Padang.
Siswi SMP dan SMK yang hadir pada kegiatan itu nampak begitu antusias. Mereka meminum tablet tambah darah yang diberikan Wali Kota Padang. Siswi sekolah tersebut berasal dari SMP 1, SMK 9, SMK 3, serta SMA Pertiwi 2.
Selain itu mereka juga mendengarkan langsung pengetahuan tentang stunting dari tiga narasumber yang dihadirkan di kegiatan itu. Nampak hadir sebagai pemateri di antaranya yakni Dr dr Zuhrah Taufiqa, M.Biomed yang merupakan dosen salah satu universitas di Padang, serta dr Nice Rachmawati Masnadi, SpA(K). Dalam sesi tanya jawab, siswi sekolah juga aktif bertanya. (ch/dkf)