PADANG - Ditunjang pertumbuhan aset perbankan syariah hingga 10 persen senilai lebih dari Rp15 triliun, Wakil Presiden Ma'aruf Amin menilai tidak sulit bagi Sumatera Barat untuk menjadi produsen halal terdepan di dunia.
"Pengembangan ekonomi syariah di Sumatera Barat juga membanggakan, mampu mencapai 10%. Dengan strategi yang tepat, rasanya tidak sulit bagi Sumbar menjadi produsen halal dunia," ungkap Ma'aruf.
Hal itu disampaikan Wapres RI itu saat membuka secara resmi Minangkabau Halal Festival 2023 di aula Universitas Negeri Padang (UNP), Jum'at (8/9).
Menurut Ma'aruf, sektor industri halal di Sumbar memiliki potensi yang sangat besar. Tterbukti dengan banyaknya produk halal khas Sumbar yang mudah dijumpai di pasaran.
"Berkembangnya sektor industri halal ini tentu selaras dengan falsafah kearifan lokal Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), kekayaan sumber daya alam, serta keunikan budaya dan destinasi wisata halal," ucap Wapres Ma'ruf.
Meski demikian, Ma'aruf menegaskan potensi industri halal tersebut masih harus terus dikembangkan. Karena masih harus berhadapan dengan tingkat literasi dan pangsa pasar ekonomi syariah di Indonesia yang relatif masih rendah.
"Tahun 2023 ini, pangsa pasar industri halal di Indonesia baru 10% dan literasi ekonomi syariah baru 23,3%. Ini perlu kita tingkatkan setidaknya hingga 50%," tegasnya.
Sebagai salah satu provinsi yang dianggap menjadi pelopor ekonomi syariah, Ma'aruf berharap Sumatera Barat dapat menjadi contoh dan menularkan semangat industri halal dan ekonomi syariah, bagi wilayah-wilayah lain di Indonesia.
Oleh karena itu, Ia mendorong agar Sumatera Barat terus medorong agar Sumbar terus melakukan perluasan kerjasama dan jalinan kemitraan bisnis dan ekonomi syariah, mengembangkan produk unggulan yang spesifik.
Ia juga menekankan agar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), terus meningkat partisipasi aktif dalam peningkatan literasi ekonomi syariah, percepatan sertifikasi halal, serta percepatan ekspor produk UMKM halal.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyampaikan terima kasih atas dukungan dan dorongan Wapres Ma'ruf Amin agar Sumbar bisa menjadi pusat produksi industri halal di Indonesia, dan bahkan dunia.
Mahyeldi mengatakan untuk mewujudkan Sumbar sebagai provinsi terdepan dalam industri halal, pihaknya berusaha maksimal melalui berbagai agenda yang berkaitan dengan pengembangan keuangan syariah dan industri halal tersebut.
Sejumlah program terkait pengembangan industri halal juga telah diluncurkan di Sumbar. Seperti, Program Minangkabau Berwaqaf, pembentukan Perda Wisata Halal, pembentukan Kawasanan Halal Lifestyle di Masjid Raya Sumbar, edukasi dan pendampingan sertifikasi halal, rumah potong hewan halal, serta tengah mengupayakan Perda konversi Bank Nagari menjadi Bank Syariah.
"Kita juga telah menyiapkan infrastruktur pendukung bagi industri halal seperti, Lembaga Sertifikasi Halal, Pendampingan Industri Halal, memembentuk Rumah Potong Hewan Halal sekaligus SDM operasionalnya hingga mempersiapkan kebijakan terkait perbankan," ujar Mahyeldi.
Di sisi lain, Rektor UNP Prof Ganefri turut mengatakan, bahwa pihaknya juga turut mendukung penuh agenda pengembangan industri halal.
Ia menyebutkan, sertifikasi menjadi hal yang sangat penting demi mendapatkan pasar industri halal yang lebih luas. Bahkan menurut Ganefri, di Sumatera Barat terdapat setidaknya 120 ribu UMKM yang membutuhkan pendampingan sertifikasi halal.
Oleh karena itu ia menyatakan, UNP telah berkomitmen untuk ikut berpartisipasi menjadikan Sumbar sebagai provinsi yang terdepan dalam hal indistri halal.
"Sejak 2018 yang lalu, UNP juga telah mendirikan halal center dan memiliki lembaga pemeriksa halal serta laboratorium yang telah mendapat sertifikat dari Kementerian Agama. Bahkan, hingga saat ini UNP sudah mengeluarkan hampir seribu sertifikat halal kepada para pelaku usaha di Sumbar," ucapnya menutup.
Pagelaran Minangkabau Halal Festival yang dibuka Wapres Ma'aruf Amin akan berlangsung di UNP hingga 10 September 2023 nanti. Berdasarkan rangkuman laporan yang diperoleh, lebih dari 130 pelaku UMKM, serta beragam seminar, perlombaan, coaching, dan tabligh akbar. (kmf)