Siti Aisyah |
PADANG -- Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Sumatera Barat, Siti Aisyah memberikan respons terhadap maraknya serangan siber yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Ia mengungkapkan bahwa telah terjadi lonjakan serangan siber termasuk pada situs web milik pemerintah daerah di Indonesia, tak terkecuali Sumbar.
Menurut Siti Aisyah serangan siber pada situs web pemerintah daerah tersebut umumnya didominasi susupan konten judi online.
Mengatasi persoalan ini, Ia mengatakan Dinas Kominfotik Sumbar telah mengambil langkah investigasi menyeluruh untuk memahami penyebab terjadinya serangan siber.
"Kami menyadari pentingnya situasi ini dan sedang bekerja keras untuk mengatasi masalah ini," ungkap Siti Aisyah dalam keterangannya, Minggu (27/8).
Kepala Dinas Kominfotik itu menjelaskan, pihaknya berusaha memperbarui sistem keamanan dengan mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh pihak yang tidak sah. Dalam upaya ini, tim keamanan siber internal Diskominfotik bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) untuk memastikan langkah-langkah yang diambil sesuai dengan praktik terbaik.
Dalam mengatasi susupan konten judi online pada beberapa situs web pemerintah daerah itu, Dinas Kominfotik mengikuti prosedur dengan melakukan takedown terhadap situs yang terkena serangan, melakukan perbaikan dan kembali mengaktifkan situs web tersebut.
Agar pemulihan terhadap website yang terkena konten judi online dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, Diskominfotik juga melakukan update bertahap terhadap bahasa pemrograman yang digunakan.
Menurut keterangan Siti Aisyah, upaya lainnya yang sedang dilakukan adalah memindahkan website OPD Pemprov Sumatera Barat ke Pusat Data Nasional Kementerian Kominfo RI. Langkah ini diambil karena Pusat Data Nasional (PDN) yang dimiliki oleh Kemkominfo RI dapat dimanfaatkan oleh seluruh pemerintah daerah dan dilengkapi dengan sistem keamanan yang lebih baik.
Selain itu, Bidang Sandi dan Siber Diskominfotik juga merancang pembangunan Security Operational Centre (SOC) dan memperkuat firewall untuk aplikasi dan situs web pemerintah daerah.
Siti Aisyah menambahkan, Diskominfotik juga meningkatkan monitoring keamanan dengan memperkuat sistem keamanan siber dan secure coding. Hal ini akan memungkinkan Diskominfotik untuk lebih cepat mengenali ancaman potensial dan mengambil tindakan pencegahan yang lebih taktis.
"Selain tindakan teknis itu, kami juga melakukan peningkatan pelatihan dan kesadaran keamanan bagi seluruh anggota tim. Tujuannya adalah agar kami bersama-sama dapat mengurangi risiko serangan siber dan menjaga keamanan sistem dengan lebih efektif di masa depan," pungkasnya. (kmf)