Ahmad Zakri |
PADANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mendapatkan 1.314 formasi penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun anggaran 2023. Formasi terbanyak untuk penerimaan guru.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar, Ahmad Zakri, mengatakan, dari total 1.314 formasi tersebut dengan rincian, 1.150 orang guru. Alasannya, jumlah guru yang pensiun pada 2023 juga lebih dari 1.000 orang.
Kemudian, formasi tenaga kesehatan sebanyak 107 dan formasi tenaga teknis 57 orang. Mereka akan ditempatkan di sejumlah instansi yang berada dibawah naungan Pemprov Sumbar.
“Untuk formasi CPNS, pada tahun ini pemerintah pusat tidak membuka formasi bagi daerah,” ujarnya, Selasa (8/8).
Jadwal penerimaan, Pemprov Sumbar masih menunggu dari pusat. "Jadwalnya kita masih tunggu, termasuk tahapannya," sebutnya.
Sebelumnya, pada 2022 lalu, Pemprov Sumbar menerima 2.310 kuota formasi PPPK dari pemerintah pusat. Mereka yang telah dinyatakan lolos ujian seleksi PPPK ini, telah mengikuti upacara penyerahan SK dan pengangkatan secara simbolik di kantor Gubernur Sumbar, Senin (7/8).
“Pada tahun 2023 ini jumlah guru SMA dan SMK kewenangan Pemprov Sumbar yang akan pensiun berjumlah 1.090 orang. Makanya usulan PPPK kita didominasi tenaga pendidik,” sebutnya.
Secara nasional, pemerintah kembali membuka penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 2023. Akan dibuka sebanyak 572.496 formasi pada 72 instansi.
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) menetapkan dari jumlah formasi itu, dengan rincian di pemerintah pusat sebanyak 78.862 ASN dan pemerintah daerah 493.634 ASN.
Alokasi formasi CASN untuk pemerintah pusat sebanyak 28.903 untuk CPNS dan 49.959 untuk PPPK.
Adapun di pemerintah daerah dialokasikan khusus sebanyak 296.084 PPPK guru, 154.724 PPPK tenaga kesehatan, dan 42.826 PPPK teknis. Proses seleksi akan dimulai pada September 2023.
Kemenpan RB menjamin semua proses seleksi berjalan dengan adil dan tidak ada titip-menitip peserta.
Sebagaimana diketahui, Menpan RB, Abdullah Azwar Anas mengatakan, terdapat sejumlah arah kebijakan rekrutmen ASN 2023. Pertama, fokus pada pelayanan dasar dengan guru dan tenaga kesehatan menjadi formasi yang paling banyak disediakan. “Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan,” tambahnya.
Arah kebijakan kedua adalah memberi kesempatan rekrutmen untuk talenta digital dan data “scientist”. Ketiga, mengurangi rekrutmen formasi yang akan terdampak transformasi digital. (ys)