JAKARTA Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengapresiasi buku “Public Interest in Energy Sector”, yang ditulis oleh Arcandra Tahar selaku Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2016 dan Wakil Menteri ESDM periode 2016-2019. Buku tersebut dinilai dapat menjadi salah satu referensi dalam menyikapi dinamika industri energi.
Darmawan yang didapuk sebagai pembicara dalam peluncuran buku “Public Interest in Energy Sector”, Rabu (5/7) malam, mengatakan, buku ini sangat bernilai, sangat strategis namun mudah dicerna.
“Jadi saya melihat buku ini sangat bernilai sangat strategis, sangat mudah dicerna serta mudah sekali dimengerti. Buku ini dapat menjadi acuan bagi kita dalam menyikapi dari dinamika suatu energi, perlu ada suatu pandangan standing point secara strategic yang kemudian bisa diturunkan secara operasional,” kata Darmawan.
Terlepas dari itu, Darmawan juga mengenang masa perjuangan saat melakukan pendidikan di Amerika Serikat bersama Arcandra Tahar. Menurutnya, Arcandra sangat disiplin serta kritis dalam berpikir.
“Pak Arcandra adalah orang yang sangat disiplin sekali dan dia memiliki 2 cara berpikir, pertama sistematis kedua _critical thinking_. Semua menjadi bahan diskusi dengan berbagai suatu skenario sehingga munculah analisis yang sangat mumpuni, sangat fundamental secara filosofis kemudian diturunkan dari _strategic_ sampai ke operasional dan ini tercermin dalam buku yang dikemas sangat menarik,” ucap Darmawan.
Dalam sambutannya, Arcandra Tahar mengatakan, tulisan dalam buku ini merupakan bagian dari pengalamannya dalam bidang energi di tanah air. Demikian juga pengetahuannya ketika belajar dan bekerja selama lebih dari 20 tahun di industri migas dunia, khususnya di Amerika Serikat.
“Jadi cerita tentang buku ini sebagai pengingat apa yang kita kerjakan. Semoga buku ini tidak untuk mengatakan bahwa kita hebat, serta kebijakan kita yang paling benar juga tidak. Ini semata-mata pengingat terutama buat saya sendiri,” kata Arcandra.
Arcandra juga berharap agar buku yang ringan ini dapat dibaca oleh semuanya, karena merangkum 101 persoalan yang ada di bidang energi.
“Semoga buku yang ringan ini bisa dibaca, tidak perlu dibaca secara berurutan. Topik-topiknya ini berisi 101 persoalan yang ada di bidang energi,” ucap Arcandra. (rls)