Ikhlas Bakri |
PADANG PARIAMAN -- Rencana pemekaran PWI Padang Pariaman yang diusulkan dua kali, akhirnya dikaji ulang. Pengkajian tersebut diputuskan dalam rapat kerja khusus (Rakersus) Pemekaran, di Kota Patiaman, Senin (26/6).
Rapat tersebut dihadiri pengurus dan anggota PWI Padang Pariaman serta pengurus PWI Sumbar. “Kalau pun pemekaran dilaksanakan, tapi tidak dalam waktu dekat,” kata Ikhlas Bakri, Ketua PWI Padang Pariaman, ketika menutup Rakersus Pemekaran dimaksud.
Rakersus pemekaran berlangsung beberapa saat setelah pengurus PWI Padang Pariaman dilantik Ketua PWI Sumbar, Basril Basyar yang dihadiri Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, Walikota Pariaman Genius Umar dan Ketua DPRD Padang Pariaman serta Ketua DPRD Pariaman.
Mulanya rapat sempat tegang. Sejumlah anggota PWI Padang Pariaman menyampaikan uneg-uneg untuk dilakukan pemekaran. Dipisahkan PWI Padang Pariaman dan PWI Pariaman. Usulan tersebut, sebenarnya sudah mengapung sejak 2021, sesaat setelah konferensi PWI Padang Pariaman. Tak ada proses lanjutan. Usulan berikutnya muncul di bulan Februari 2023. Masih mengusung konsep yang sama. PWI Padang Pariaman dan PWI Pariaman dipisah. Masing-masing mengurus diri sendiri.
Di saat suasana desakan tersebut, Ikhlas Bakri meminta pandangan Ketua PWI Sumbar Basril Basyar. Pandangan yang diberikan, sedikit banyaknya mampu membuka mata dan pikiran peserta Rakersus Pemekaran.
“Belajar dari PWI Payakumbuh – Limapuluh Kota, kondisinya aman dan tenteram saja. Satu organisasi di dua daerah,” katanya.
Basril Basyar yang akrab disapa BB tersebut, mengingatkan semua anggota PWI Padang Pariaman agar memperhitungkan plus minus jika pemekaran dilakukan.
“Jangan sampai terpecah pula jika pemekaran dilakukan,” katanya.
Di sisi lain, Penasihat PWI Padang Pariaman Nasrun Jon mengingatkan, kebersamaan dan keutuhan wartawan di Padang Pariaman dan Pariaman jauh lebih penting. Kendati berada di dua daerah, namun sesungguhnya tetap satu juga.
“Dulu, menghadirkan Balai Wartawan Nan Tongga, di Pariaman, berangkat dari satu rasa yang sama dari sesama wartawan,” katanya mengenang masa lalu.
Nasrun Jon yang pernah menjadi Ketua PWI Padang Pariaman tersebut kemudian menjemput nostalgia. Katanya, lantaran kebersamaan tersebut, mereka bisa menjalani profesi dengan baik. Sekaligus bisa mendapatkan pengadaan tanah untuk anggota.
Di saat Rakersus Pemekaran tersebut beragam pandangan mengalir deras. Satu persatu pikiran mengapung ke permukaan. Terjadi saling adu argumen. Suasananya sangat seru. Perdebatan yang terjadi sangat menarik dalam nuansa kekeluarga yang tinggi.
“Sejak awal PWI ada di Padang Pariaman, namanya PWI Padang Pariaman,” kata Ikhlas Bakri.
“Jika nama yang menjadi masalah, mungkin selain pemekaran, bisa disesuaikan nama dengan sebutan kedua daerah. Misalnya menjadi PWI Padang Pariaman – Pariaman,” kata Firdaus Abie, Sekretaris PWI Sumbar, sembari menyebutkan, identitas dua daerah dalam satu organisasi masih digunakan PWI Payakumbuh – Limapuluh Kota atau sering juga disebut PWI Paliko.
Wakil Ketua Bidang Organisasi PWI Sumbar Sawir Pribadi mengapresiasi Rakersus Pemekaran, sekaligus menjadi ajang untuk konsolidasi organisasi.
Turut hadir Bendahara PWI Sumbar Jayusdi Effendi, Anggota DKP Emil Mahmudsyah, Ketua IKWI Sumbar Hj Iva Tureyza Idroes. (*)