Abdullah Azwar Anas |
SUMEDANG – Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas berkunjung ke Universitas Padjadjaran untuk berdiskusi dengan sivitas akademika terkait reformasi birokrasi. Salah satu poin yang disampaikan Anas adalah pentingnya kreativitas untuk memuluskan reformasi birokrasi di Indonesia.
“Tidak ada sesuatu yang kita kerjakan tanpa tantangan. Ini berarti kita harus melihat kalau di balik tantangan itu ada peluang. Orang yang bisa melihat peluang itulah yang disebut dengan orang kreatif,” ujarnya pada kegiatan Sapa Dosen dan Mahasiswa Bersama Menteri PANRB di Universitas Padjadjaran, Sumedang, Jumat (9/6).
Menteri Anas menjelaskan, selain kreatif juga diperlukan orang-orang yang inovatif untuk mewujudkan birokrasi yang berdampak, bukan tumpukan kertas, dan lincah. “Jadi jalannya panjang, kalau teman-teman bisa menemukan jalan pendek itulah namanya inovatif. Untuk mencapai yang out of the box namanya kreatif. Republik ini butuh orang kreatif dan inovatif,” ungkapnya.
Sebagai langkah inovatif dalam merespons harapan masyarakat pada birokrasi, Kementerian PANRB juga memperkenalkan Reformasi birokrasi tematik atau RB tematik. RB tematik fokus pada empat prioritas, yakni pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi pemerintahan, serta belanja produk dalam negeri.
Dengan memprioritaskan empat hal itu, program-program pemerintah lebih terarah dan terukur. Reformasi birokrasi di tiap instansi pun dinilai dari prioritas tersebut.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) ini juga optimis lewat kontribusi mahasiswa yang akrab dengan teknologi, digitalisasi pemerintahan kedepan bisa dimaksimalkan. Penerapan teknologi juga diharapkan bisa memperbaiki carut marut birokrasi dalam pelayanan publik dengan mengintegrasikan berbagai aplikasi menjadi satu.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Keuangan Universitas Padjadjaran Ida Nurlinda menyambut baik diskusi bersama jajaran Kementerian PANRB terkait reformasi birokrasi. Menurutnya kesempatan ini harus civitas academica untuk menyimak dan urun rembuk pada progres RB yang tengah digarap pemerintah.
“Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi awal kerja sama yang solid antara Kementerian PANRB dan civitas academica Unpad di berbagai sektor lainnya,” ujarnya.
Pada Sapa Dosen dan Mahasiswa Bersama Menteri PANRB di Universitas Padjadjaran, jajaran Kementerian PANRB juga mendengar masukan dan menjawab pertanyaan seputar Peraturan Menteri PANRB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional. Kegiatan ini juga diikuti oleh civitas academica dari kampus lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pemerintahan Dalam Negeri. (*)