PADANG -- Fraksi Gerindra DPRD Sumbar meminta Gubernur Mahyeldi segera meminta maaf pada pers terkait insiden pengusiran wartawan saat acara pelantikan wakil walikota Padang beberapa waktu lalu. Tak akan berkurang kehormatan seorang gubernur bila minta maaf.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Fraksi Gerindra, Jasma Juni saat berbicara di minbar rapat paripurna, Selasa (23/5) di gedung dewan
Jasma Juni mengatakan, Gerindra telah sejak awal mendengar ada aksi wartawan Sumatera Barat yang melakukan protes terhadap Gubernur sebagai buntut pengusiran saat melakukan liputan.
"Fraksi partai Gerindra sungguh sangat menyayangkan terjadinya hal itu. Ini menunjukkan bahwa saudara Gubernur tidak menyadari arti penting keberadaan, kemerdekaan dan independensi kawan-kawan pers," tegasnya.
Jasma Juni menegaskan, bagi Fraksi Gerindra, ini bukan persoalan sepele. Pers, tambah dia, memiliki peran strategis untuk mendorong dan mengawal percepatan pembangunan di daerah ini.
Fraksi Gerindra menilai retaknya hubungan antara pemerintah dan masyarakat pers akan membawa kerugian yang sangat besar. Gerindra menyarankan agar permintaan teman-teman wartawan yang disampaikan dalam aksi ditindaklanjuti, sehingga terjalin harmonisasi dengan baik.
"Apa salahnya minta maaf secara langsung? Menurut hemat kami, tidak akan berkurang sedikitpun kehormatan dan wibawa seorang Gubernur kalau hanya sekedar minta maaf atas segala kekeliruan atau insiden yang terjadi. Kami menyarankan itu segera dilakukan," tegasnya.
Hal ini juga disampaikan Fraksi Gerindra dalam bentuk dokumen resmi sebagai bagian dari pandangan umum fraksi Gerindra terkait nota pengantar gubernur tentang ranperda pajak dan retribusi daerah. Dokumen tersebut telah diserahkan pada pimpinan DPRD dan gubernur.
Sesuai prosedur, seluruh poin pandangan umum fraksi mesti ditanggapi gubernur pada agenda rapat paripurna berikutnya. Pada agenda Bamus DPRS, rapat paripurna jawaban gubernur terhadap pandangan fraksi akan dilaksanakan Jumat 26 Mei pekan ini. (sgl/t2)