PADANG -- Ketersediaan 12 jenis pangan pokok di Pasar Raya Padang dan sejumlah titik lainnya di Sumatera Barat secara umum terpantau aman dan harga relatif stabil jelang Idul Fitri 1444 Hijriah.
Demikian hasil sidak dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI di Pasar Raya Padang dan beberapa titik lainnya, Senin (10/4). Sidak tersebut dipimpin Direktur Pembiayaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Indah Megahwati.
Menurut dia, pasokan pangan aman. Begitu juga dari sisi harga relatif stabil, meskipun ada sedikit fluktuasi pada komoditi tertentu.
Bahkan beberapa komoditas juga terpantau mengalami penurunan harga seperti cabai merah, telur. Menjelang Ramadhan harga telur misalnya Rp55 ribu/30 butir yang ukuran besar, sekarang rata-rata Rp50 ribu/30 butir.
Begitu juga cabai merah sebelum Ramadhan, ada yang mencapai Rp35 ribu/kg, sekarang Rp30 ribu/kg.- Rp32 ribu/kg. Sedangkan komoditas lain harganya relatif stabil seperti daging dan lainnya.
"Jadi secara umum di Sumbar, ketersediaan pangan pokok terpenuhi dan terjaga. Kalau pun ada kenaikan harga di antaranya, masih dalam batas kewajaran. Tadi beberapa konsumen kita tanya, juga menyatakan demikian," sebut Indah.
Meski harga relatif aman dan stabil, dari hasil bincang-bincang dengan beberapa pedagang, terungkap daya beli masyarakat rendah. Tidak seperti hari-hari biasa. Bahkan saat sambut Ramadhan cukup ramai.
"Mungkin seminggu jelang Idul Fitri, ramai lagi pembelinya. Tapi yang jelas, stok kami aman," kata Haji Ayub, pedagang telur kepada Direktur Pembiayaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Indah Megahwati tersebut.
Hal senada juga dituturkan Basrul Hanafi, pedagang daging. Jual beli berkurang tak seperti biasanya. Padahal harga stabil, Rp140 ribu/kg. Dia memperkirakan jelang Idul Fitri akan ramai seperti saat menyambut Ramadhan.
Meski begitu, sambung Indah Megahwati, jika terjadi gejolak harga signifikan, pemerintah segera mengatasinya dan langkah-langkah kongkret segera pula diambil sehingga di Hari Lebaran Idul Fitri, harga stabil dan terjamin. "Bapak Presiden inginkan keamanan pangan terjaga baik selama Ramadhan hingga hadapi Idul Fitri. Makanya, Pak Menteri Syahrul Yasin Limpo kerahkan jajarannya ke berbagai daerah untuk memastikan hal ini," terang dia.
Indah menyebut sidak dan monitoring ketersediaan pangan pokok dilakukan tidak hanya di Sumbar, tapi juga di seluruh provinsi di Indonesia. Menteri Pertanian menerjunkan jajarannya ke lapangan untuk memantau ketersediaan bahan pangan pokok.
"Semua pejabat diterjunkan Pak Menteri ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan setiap daerah,” sebut Indah lagi.
Sidak dimaksud selain sebagai langkah untuk mengawal ketersediaan pangan pokok, juga ditujukan sebagai upaya pendeteksian peringatan dini atau early warning system (EWS) ketersediaan pangan nasional.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Efendi yang mendampingi Direktur Pembiayaan PSP Kementan dan rombongan menjelaskan, ketersediaan bahan pangan pokok di Sumbar relatif aman. Bahkan untuk memastikan itu, pihaknya selalu rutin berkoordinasi dan mengecek langsung ke sentra produksi pangan.
"Memang kita tidak menampik, ada kemungkinan kebutuhan daging, cabai, bawang akan meningkat jelang lebaran. Hal ini disebabkan, akan mudiknya perantau. Untuk menyikapinya, kita sudah menambah stok dan kebutuhan sebesar 15 persen dari kondisi normal," ujarnya didampingi Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan pada Dinas Pangan Sumbar, Donna Garcia Jorie.
Dalam sidak tersebut, Indah Megahwati tidak hanya mendatangi beberapa pedagang, tapi juga diskusi dengan konsumen. Selain itu, juga meninjau kesiapan Bulog dalam penyediaan stok beras dan Toko Tani Indonesia Center (TTIC).
Ikut mendampingi dalam sidak itu antara lain Kepala Perum Bulog Kanwil Sumbar, Sri Wulan Astuti, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Christoveny, Kadis Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar diwakili Kepala UPTD Balai Mekanisasi Sarana Prasarana Pertanian (BMSPP), Dedek Sri Aulia.
Sebelumnya, Indah Megahwati membuka bazar pangan murah di TTIC, By Pass Padang. Sebanyak tujuh komoditi utama disubsidi, yaitu beras, gula, minyak goreng, telur, bawang merah, cabai merah dan daging dengan total 1.600 kupon subsidi.
Rata-rata mendapat subsidi Rp5 ribu/kg untuk bawang dan cabe serta telur/30 butir. Sedangkan gula dan minyak goreng subsidi Rp5 ribu/2 kg. Begitu juga beras dan daging ayam. Minyak goreng dari harga Rp28 ribu/2 kg menjadi Rp23 ribu/2 kg. Gula Rp27 ribu/2 kg menjadi Rp22 ribu/2 kg.
Bahkan sebelum resmi dibuka, emak-emak sudah ramai belanja kebutuhan pokok yang bersubsidi tersebut. Emak-emak yang merapat dan berani tampil ke pentas sekaligus menjawab pertanyaan Direktur Pembiayaan Indah Megahwati dimaksud, dapat pula bonus untuk tambahan belanja di bazar tersebut. (pd)