PADANG, SWAPENA -- Organisasi perkumpulan Bundo Kanduang Provinsi Sumatera Barat akhirnya memiliki rumah gadang setelah 49 tahun didirikan. Rumah Gadang itu diresmikan pemakaiannya Rabu (1/2) di kompleks Masjid Raya Sumbar, Kota Padang.
Sebagai penanda diresmikannya rumah gadang, upacara menaiki Rumah Gadang digelar Bundo Kanduang Sumbar, Rabu siang (1/2). Turut hadir dalam upacara tersebut, Wakil Gubernur Audy Joinaldy bersama Ketua Perkumpulan Bundo Kanduang Sumbar, Puti Reno Raudhatul Hannah Thaib, Ketua LKAAM Fauzi Bahar, Bupati Tanah Datar Eka Putra, Kepala DP3AP2KB Sumbar Gemala Ranti, serta Bundo Kanduang dari seluruh kabupaten dan kota di Sumatera Barat.
Diakui Wagub Audy Joinaldy, Organisasi Bundo Kanduang memiliki peran sentral dalam pembangunan di Sumatera Barat, terutama di era percepatan digitalisasi seperti sekarang. Menurutnya, era digital tidak dapat dipungkiri turut membawa negatif bagi generasi muda.
"Tentunya Bundo Kanduang memiliki peran besar sebagai penengah dan penetralisir dalam percepatan digitalisasi," ujar Wagub.
Tak hanya itu, Wagub juga mendorong agar Bundo Kanduang juga semakin proaktif meningkatkan perannya di masyarakat. Tidak hanya di bidang kebudayaan, tapi juga ekonomi, politik, pendidikan dan sektor lainnya.
"Harus bisa berperan di segala aspek dan sendi kehidupan masyarakat Sumatera Barat. Saya yakin bundo-bundo kita di Sumatera Barat ini mampu," sambung Wagub.
Sementara itu, Puti Reno Raudhatul Hannah Thaib selaku Ketua Bundo Kanduang Sumbar mengatakan, rumah gadang nantinya tidak hanya akan dimanfaatkan oleh Organisasi Bundo Kanduang Sumatera Barat, tetapi juga dapat dimanfaatkan semua perempuan Minangkabau, anak-anak, istri-istri orang Minang dimana saja berada.
Ia berharap dengan adanya rumah gadang, akan dapat semakin menggali dan mengembangkan potensi adat dan budaya Minangkabau yang selama ini terpendam akan dapat segera dimunculkan. "Baik melalui pelatihan, penataran, diskusi, maupun perlombaan, dan sebagainya," katanya.
Diketahui juga dari Bundo Raudha, sejak lahir dari Mubes ke tiga LKAAM di Payakumbuh tahun 1974 silam, baru saat ini Bundo Kanduang memiliki rumah gadang yang dapat menfasilitasi segala aktivitas dan kegiatan organisasi perempuan Minangkabau itu.
Sebelumnya, berbagai aktivitas dan kegiatan Bundo Kanduang selama bertahun-tahun terlaksana dengan menumpang di gedung-gedung kantor maupun rumah pengurus-pengurus organisasi. (kmf)