PADANG, SWAPENA -- Warga Api-api, Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan yang menjadi korban abrasi, sangat berharap perhatian pemerintah. Dari beberapa keluarga yang menjadi korban, tersisa hanya satu dua keluarga saja yang mencoba bertahan.
Kini mereka membangun parit dengan modal karung yang diisi pasir, ditumpuk di depan rumah untuk menahan gempuran ombak besar yang bisa datang kapan saja. Ancaman kehilangan harta benda bisa datang sewaktu-waktu, jika karung penahan ombak gagal melindungi rumah mereka.
"Sampai sekarang belum ada lembaga pemerintahan, Bupati, ataupun anggota dewan yang datang melihat keadaan kami. Entah mereka tak peduli lagi, sehingga dibiarkan seperti ini," kata Zul, salah seorang korban abrasi.
Ayah lima anak ini, masih mencoba bertahan dengan keadaan rumahnya yang sudah terkikis dalam, meski banyak warga sudah menyarankan agar mereka segera pindah rumah. Setidaknya mereka tinggal di rumah saudara dulu atau hidup mengontrak.
"Kami berharap batu grid pelindung dilanjutkan, sehingga bisa menahan gempuran ombak. Tanpa dibangun grid, keadaan ini tentu akan terus berulang, terutama saat air pasang," tambahnya.
Sementara batu grid yang sudah ada, kondisinya juga mulai memprihatinkan. Ombak yang terus menggerus, membuat batu sedikit demi sedikit tertarik ke laut. Jika sebelumnya rata, kini sudah mulai miring.
"Kami berharap Pemerintah segera menambah tinggi batu, sehingga memadai untuk menahan ombak," kata Joni.
Warga yang mulai memadati kawasan yang sudah dilindungi batu grid, telah menjadikan kawasan bibir pantai Api-Api sebagai aset wisata mini. Pemandangan laut yang indah di daerah ini, telah menarik minat wisatawan lokal untuk berkunjung.
Meski tak bisa bermain ombak, wisatawan yang datang suka akan hembusan angin laut dan pemandangan yang memanjakan mata. Ada empat pulau yang terlihat jelas dari Pantai Api-Api, yakni Pulau Nibuang, Pulau Babi, Pulau Kumbang, dan Pulau Aur atau Pulau Cingkuak.
"Kawasan Bukit Barisan yang menandai daerah Batu Kalang dan Carocok Painan, jelas terlihat dari Pantai Api-api. Bahkan legenda Batu Puti, pernah diresmikan Bupati sebagai aset wisata. Namun sayangnya baru sampai peresmian saja," kata Udin, warga lainnya.
Besar harapan warga Pantai Api-Api, agar Pemerintah segera melanjutkan pembangunan grid di 2023 ini. Jika itu terlaksana, kawasan Pantai Api-api tentu akan menjadi aset wisata yang menjanjikan, dengan menarik banyak minat wisatawan lokal maupun mancanegara. (hn)