SEORANG laki-laki masuk ke Markas Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat sambil membawa senjata tajam. Sempat dihalangi petugas, namun beberapa saat berikutnya terjadi ledakan yang menewaskan ‘tamu tak diundang’ tersebut.
Tak hanya itu, seorang petugas kepolisian juga meninggal dunia lantaran luka-luka berat yang dideritanya. Di samping itu, sejumlah polisi lainnya mengalami luka-luka dan Mapolsek Astana Anyar mengalami kerusakan cukup serius.
Itu adalah sepenggal peristiwa yang baru saja terjadi dua hari kemarin. Sebelumnya, pada Oktober 2022 lalu, ada seorang perempuan mencoba nyelonong ke Istana Negara di Jakarta sambil membawa senjata api. Untung saja perempuan itu bisa diamankan petugas.
Dua peristiwa dimaksud agaknya sudah bisa sebagai hipotesa atau bahkan sebuah kesimpulan bahwa teroris belum mati di negeri ini. Yang mati barangkali baru orang perorang, seperti pada peristiwa di Mapolsek Astana Anyar tempo hari. Walau demikian, bisa saja mereka punya regenerasi.
Ya, terorisme belum mati. Jaringannya masih hidup. Ia bisa muncul kapan dan di mana saja. Terutama pada tempat-tempat yang petugasnya lengah, termasuk pada tempat-tempat yang aman dan tidak termasuk dalam radar aparat keamanan sebagai daerah rawan.
Bagaimanapun, teroris adalah penjahat yang menjadi musuh bangsa. Ia jeli dalam memperhitungkan situasi dan kondisi. Sama saja dengan para pelaku kriminal seperti perampok, maling, jambret dan lain sebagainya, akan memanfaatkan kesempatan dan kelengahan sasaran.
Intinya, masyarakat tidak boleh terlena dengan kondisi aman di daerah masing-masing. Harus tetap waspada, terhadap berbagai kemungkinan dan orang-orang luar yang datang.
Petugas keamanan, harus lebih ekstra menjaga negeri ini dan melindungi masyarakat. Apalagi memasuki tahun politik, yang bisa saja dimanfaatkan oleh kelompok atau jaringan terorisme dengan berbagai kedok.
Karena terorisme belum mati, maka kerja sama masyarakat dengan aparat kepolisian sangat diperlukan demi terjaganya keamanan di lingkungan masing-masing. Jika ada orang-orang asing atau aktifitas mencurigakan di lingkungan, sebaiknya dilaporkan kepada polisi. Dengan demikian, diharapkan faham terorisme yang belum mati itu tidak bisa bergerak ke mana-mana hingga ia mati sendiri. Semoga! (Sawir Pribadi)