Penghormatan terakhir terhadap almarhum Zuiyen Rais dipimpin Walikota Hendri Septa. |
PADANG SWAPENA -- Hening sejenak saat enam petugas mengangkat peti jenazah. Setelah itu terdengar musik Gugur Bunga mengiringi langkah mereka menuju ambulan yang sudah menunggu di ujung teras Balaikota Padang, kawasan Aie Pacah. Air mata sejumlah pelayat pun jatuh seketika.
Begitulah gambaran suasana detik-detik jenazah mantan Walikota Padang, Drs. H. Zuiyen Rais, MS dilepas ke peristirahatan terakhir, Jumat (11/11) pagi. Bertindak sebagai pemimpin upacara, Walikota Padang, Hendri Septa.
Jenazah Zuiyen disemayamkan sekitar pukul 09.00 sebelum diberangkatkan me pemakaman keluarga di Kapau, Kabupaten Agam. Seluruh pejabat dan ASN turut melepas jenazah walikota dua periode tersebut.
Selain pejabat dan ASN Pemko Padang, ikut pada upacara melepas jenazah Zuiyen Rais tersebut mantan Walikota Fauzi Bahar, mantan Bupati Agam Indra Catri yang dulunya juga tercatat sebagai pejabat di Pemko Padang. Terlihat pula sejumlah pensiunan, pengurus PWI Sumbar dan tokoh masyarakat Kota Padang.
Walikota Padang Hendri Septa dalam kesempatan itu mengatakan, almarhum Zuiyen Rais adalah walikota dua periode 1993-2003. Ia tokoh yang sangat baik dan dikenal seluruh lapisan masyarakat.
"Tadi di rumah duka penuh sesak, di Universitas Bung Hatta sesak juga dan sekarang lihat sendiri betapa ramainya. Ini bukti beliau orang baik dan kita semua berutang jasa sama beliau. Maka mari kita doakan semoga beliau mendapat tempat terbaik," kata Wako Hendri.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Zuiyen Rais meninggal di RSUP M Djamil Padang pada pukul 21.15 WIB Kamis (10/11) dalam usia 82 tahun. Zuiyen Rais, M.S. gelar Sutan Ibrahim adalah walikota Padang dua periode 1993- 2003. Kemajuan Kota Padang tidak terlepas dari kepemimpinannya, salah satu di antaranya pengembangan kota ke wilayah timur.
Selain itu, Zuiyen Rais dulunya adalah seorang wartawan dan pernah dipercaya sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat. (sp)