Antara |
BEBERAPA ruas Tol Trans Sumatera yang sedang konstruksi ditargetkan rampung dan bisa beroperasi pada pertengahan 2023. Sementara, ruas tol Padang-Sicincin diprediksi kelar pada 2024 mendatang.
Khusus Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 6 Pekanbaru-Bangkinang akan beroperasi pada 27 November 2022 dan dibuka untuk umum. Artinya, masyarakat Bangkinang sekitarnya sudah menikmati jalan tol bulan ini.
Kenapa proyek tol Ruas Pekanbaru-Padang Seksi 1 Padang–Sicincin lambat? Di antara jawabannya adalah lantaran adanya keterlambatan dalam penyerahan lahan dari masyarakat.
Berdasarkan pernyataan Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI tempo hari, pembangunan proyek Tol Padang-Sicincin itu kini telah dimulai lagi, dengan lahan sudah mencapai 72 persen dan konstruksi 45 persen.
Dari penyataan pihak Hutama Karya itu, yang perlu digarisbawahi adalah bahwa lahan baru 72 persen. Artinya masih ada 28 persen lagi lahan untuk jalan tol tersebut yang belum kelar.
Untuk penyelesaian sisa lahan dimaksud tentu diperlukan keseriusan semua pihak, terutama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Serius dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat pemilik lahan adalah hal utama. Jika tidak, maka jalan Tol Padang-Pekanbaru masih belum akan bisa dinikmati beberapa tahun ke depan.
Alangkah tidak mengenakkan ketika seksi 6 Bangkinang-Pekanbaru di Provinsi Riau telah beroperasi, sementara di wilayah Sumbar masih berkutat dengan pembebasan lahan juga. Ketika tetangga sudah menikmati, Sumbar masih prediksi ke prediksi juga.
Oleh karena itu, kita berharap Ruas Tol Padang-Sicincin sepanjang 36 km yang pembangunannya sudah 4 tahun, bisa benar-benar kelar pada 2024 mendatang sebagaimana prediksi pihak Hutama Karya dimaksud. Untuk merealisasikan prediksi itu, tentu berpulang kepada kesiapan lahan lagi. Jika lahan tidak kelar, maka bisa dipastikan Tol Padang-Sicincin kembali diprediksi entah tahun berapa. (Sawir Pribadi)