PADANG, SWAPENA -- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Koto Besar, Kabupaten Dharmasyara menjadi perbincangan di media sosial. Hal itu lantaran guru-gurunya duduk di lantai, lantaran ketiadaan meja dan kursi.
Sekolah kejuruan itu begitu terbilang memprihatinkan, karena di ruang
kepala sekolah dan ruang guru tanpa ada meja dan bangku sebagaimana ruang kelas
normal. Foto-foto guru duduk di lantai dipajang seorang warga setempat,
Marlis.
Ketika itu dia berkunjung ke SMKN 1 Koto Besar , Kabupaten Dharmasraya.
Marlis sangat kaget akan kondisi tersebut.
Dalam kunjungannya itu dia menemukan meja kepala sekolah hanya satu.
Ukurannya pun sangat kecil dan terbilang tak layak untuk meja seorang kepala
sekolah.
Kondisi yang lebih tidak wajar pun ditemukan di ruang majelis guru. Tak ada
meja dan kursi. Ketika ada rapat, guru dan kepsek atau tamu harus nyaman dan
menerima kondisi duduk di lantai.
Meskipun demikian, kata Marlis, yang menuliskannya di media sosial, mengaku
salut pada civitas sekolah tersebut. Sebab meski dengan sarana prasarana
terbatas aktivitas sekolah tetap berjalan lancar
"Kita berharap kiranya ada kesempatan Pak Kadis Pendidikan, Kabid SMK
Dinas Pendidikan serta anggota DPRD Sumbar, berkunjung ke sekolah ini.
Tujuannya dapat mencarikan solusinya," tulis Marlis di akun media
sosialnya, Kamis (20/10).
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius yang dikonfirmasi terkait kondis
SMKN 1 Koto Besar Dharmasyaraya tak menyangkal kondisi sekolah tersebut.
Ia menjelaskan, ruangan guru di SMK itu memang belum ada. Lalu dibangun
ruang guru oleh Komite, mobiler tak ada, dipakai sebagian mobiler siswa untuk
mobiler ruang guru.
"Karena siswa makin banyak, ditariklah mobiler siswa itu dari ruang
guru. Guru bersedia. Lalu dipesanlah oleh kepsek mobiler ruang guru lengkap
dari dana BOS. Akhir Oktober ini siap, guru akan segera memakai mobiler baru
karena ruangnya baru," terang Barlius. (yk)