PADANG, SWAPENA -- Keberangkatan para calon jemaah umrah dari Sumatera Barat terancam tertunda. Hal itu dikarenakan menipisnya persediaan vaksin meningitis untuk calon jemaah umrah. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang, menyatakan ketersediaan vaksin meningitis hanya cukup hingga Jumat (30/9) saja.
Kepala KKP Kelas II Padang, Ahmad Hidayat, menjelaskan, biasanya KKP menyiapkan kuota vaksin meningitis 100 dosis per-hari, yang dibagi 50 dosis untuk pelayanan vaksinasi di kantor induk KKP Padang dan 50 dosis lagi untuk pelayanan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
"Sebenarnya, strategi kita hanya menyediakan 100 dosis per-hari itu, agar vaksin meningitis tetap bisa menenuhi permintaan dari calon jemaah umrah," jelasnya pada media di Padang, Kamis (29/9).
Diakuinya, dari 100 dosis per-hari yang disiapkan itu belum sepenuhnya bisa melayani permintaan dari calon jemaah umrah. Karena hampir setiap harinya, permintaan untuk vaksin meningitis lebih dari 100 orang.
"Jadi, sebelum datang ke kantor induk dan di bandara, calon jemaah umrah ini kan mendaftar dulu secara online ke KKP Padang. Bila kuota dalam satu hari telah penuh, maka kita alihkan untuk hari berikutnya," ujar Ahmad Hidayat.
Namun kini situasi berbeda, kendati beberapa hari yang lalu soal vaksin meningitis di Sumbar masih aman dan lancar untuk melayani calon jemaah umrah. Tapi kini untuk ketersediaan vaksin meningitis di KKP Padang telah menipis, dan diperkirakan hanya cukup hingga Jumat besok.
Dia menyebutkan, melihat kondisi ketersediaan vaksin meningitis yang sudah menipis, jauh-jauh hari KKP Padang telah mengusulkan penambahan vaksin ke Kementerian Kesehatan, agar tetap bisa melayani calon jemaah umrah. Namun sampai saat ini belum ada kepastian kapan vaksin meningitis tersebut akan sampai di Padang.
"Terakhir dari Kemenkes bilang kemungkinan vaksin meningitis akan ada awal Oktober 2022 nanti," ujarnya.
Untuk itu, Ahmad Hidayat berharap pihak agen travel umrah maupun calon jemaah umrah tidak menyalahkan KKP Padang, bila tidak bisa melayani vaksinasi terhitung Sabtu (1/10) hingga hari-hari selanjutnya.
"Kita tunggu kebijakan pemerintah seperti apa, karena persoalan ini tengah dibahas di pemerintah pusat. Semoga vaksin meningitis segera tersedia kembali," harap dia.
Menurutnya, persoalan vaksin meningitis yang kini terbilang langka ini tidak hanya akan dirasakan oleh wilayah Sumbar saja, tetapi juga telah terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia. (yy)