PADANG, SWAPENA -- General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat, Toni Wahyu Wibowo dan jajaran temui Gubernur Sumvar, Selasa (5/7). Ia menyampaikan permohonan maaf atas gangguan listrik di Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) Lahat-Bukit Asam pada Senin (4/7) kemaren sekitar pukul 18.31 WIB, yang berdampak padamnya listrik pada sebagian wilayah Sumbar.
Hadir pula di Istana Gubernur tersebut Kadis ESDM Sumbar Herry Martinus dan jajaran, serta manajemen dari PLN UPT Padang dan PLN UP2B Sumbagteng. Toni menyampaikan, para petugas di bawah koordinasi PLN Direktorat Bisnis Regional Sumatera Kalimantan (Diregsumkal) terus melakukan penormalan secara bertahap di seluruh wilayah terdampak. Dimulai dari perbaikan sisi pembangkitan, transmisi, distribusi hingga ke seluruh pelanggan.
Penormalan dilakukan bertahap hingga pada pukul 20.17 WIB sistem kelistrikan Sumatera telah menyatu. Selanjutnya, mulai pukul 21.26 sistem Sumatera Bagian Utara sudah berhasil dipulihkan. Disusul kemudian sistem Sumatera Bagian Tengah pulih 100 persen dan terakhir sistem kelistrikan Sumatera Bagian Selatan dan Bangka.
‘’Semua sistem interkoneksi kelistrikan telah berhasil dipulihkan. Pukul 22.31 seluruh Sumbar sudah menyala 100%. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi akibat gangguan SUTT tersebut. Kami pastikan sejak semalam listrik di Sumbar sudah kembali normal,’’ sampai Toni kemudian.
SUTT Lahat-Bukit Asam adalah saluran tegangan listrik berkapasitas 150 kVA. SUTT ini memasok listrik tegangan tinggi hampir sebagian besar kawasan Sumatera dan terhubung secara interkoneksi dengan jaringan tegangan tinggi, transmisi, hingga distribusi. Dengan pulihnya kelistrikan di wilayah terdampak, artinya petugas PLN telah berhasil melakukan penormalan pada 45 Gardu Induk (GI) dan recover daya lebih dari 1.500 MW secara bertahap. Sementara di Sumbar sendiri, gangguan SUTT Lahat-Bukit Asam yang berdampak pada 14 Gardu Induk dan 45 penyulang sudah berhasil dinormalkan.
Kepada PLN, Gubernur menyampaikan apresiasi karena PLN bergerak cepat untuk memastikan sistem kelistrikan Sumbar kembali normal. Gubernur menyadari gangguan tersebut merupakan gangguan temporer, sementara kelistrikan Sumbar pada umumnya sudah andal dan baik.
‘’Durasi padam tidak terlalu lama, apalagi mengingat ini disebabkan SUTT berkapasitas besar. Kita bersyukur ternyata Sumbar termasuk yang berdampak kecil juga,’’ ujar gubernur.
Senada dengan Gubernur, Herry Martinus, Kadis ESDM Sumbar sampaikan bahwa ganggunan penghantar SUTT Lahat-Bukit Asam adalah gangguan diluar kendali yang tidak diinginkan PLN. ‘’Masyarakat Sumbar harapannya maklum dan mengerti bahwa gangguan ini bersifat temporer, di luar kendali teman-teman PLN. Masyarakat harus tetap percaya bahwa PLN selalu memberikan pelayanan terbaik,’’ sampainya.
Selanjutnya gubernur menyampaikan dukungannya agar PLN terus menjaga dan memastikan pasokan listrik yang andal dan baik. Gubernur pun menyampaikan terima kasih karena PLN selalu mengupayakan pelayanan terbaik.
‘’Saya bangga pada kesiapan PLN menyediakan suplai energi yang besar. Potensi energi yang dikelola PLN merupakan satu pertimbangan investor untuk melakukan pembangunan di Sumbar. Ini tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi Sumbar,’’ lanjut Gubernur. (rls)