PADANG, SWAPENA -- Sekretariat DPRD Sumatera Barat memiliki layanan Pojok Baca Digital (Pocadi). Fasilitas baru yang terbuka untuk publik tersebut, merupakan upaya menyuksuseskan salah satu program strategis gubernur yaitu meningkatkan minat baca masyarakat.
Sekretaris Dewan DPRD Sumbar Raflis saat diwawancarai, Selasa (5/7)
mengatakan Pocadi merupakan salah satu inovasi sekretariat untuk memberikan
pelayanan informasi melalui sumber-sumber bacaan kepada masyarakat.
"Ada ratusan buku yang tersedia, mulai dari bacaan filsafat, agama,
ilmu hukum hingga media masa," katanya.
Dia mengatakan, Pocadi yang terletak persis di samping kiri jenjang menuju
ruang sidang utama, dilengkapi dua unit komputer yang menyimpan data-data
sumber informasi DPRD Sumbar, masyarakat bisa menggunakan perangkat lunak
tersebut untuk mengakses situs-situs tentang DPRD Sumbar.
Berikut beberapa situs sumber-sumber informasi DPRD Sumbar, website DPRD
Sumbar, repository produk hukum daerah DPRD Sumbar, PPID pelaksana DPRD Sumbar
dan perpustakaan DPRD Sumbar.
"Terkait buku-buku sekretariat sebenarnya sudah memiliki perpustakaan,
namum yang telah memiliki sentuhan digital yaitu Pocadi," katanya.
Dia mengatakan, tidak hanya masyarakat umum, seluruh unsur sekretariat DPRD
Sumbar juga bisa memanfaatkan fasilitas itu untuk meningkatkan
pengetahuan, salah satu tujuannya agar terhindar dari rasa malas dalam
bertugas.
Dia mengatakan, dalam prinsip kinerja sebagai lembaga publik,sekretariat
DPRD Sumbar berkomitmen mendukung program keterbukaan informasi, berbagai inovasi
dilahirkan untuk menunjang hal itu, diantaranya menyediakan Pocadi.
Sebelumnya DPRD Sumbar juga telah memiliki dua aplikasi yaitu ASIK dan
KUBE, dua aplikasi ini bertujuan untuk mendekatkan DPRD dengan masyarakat,
serta untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas.
mengatakan Kube dan Asik tersedia pada google play store dan bisa
didownload melalui smartphone, Kube merupakan aplikasi yang memuat
pemberitaan tentang kegiatan DPRD Sumbar secara kelembagaan hingga perorangan.
Sementara itu Asik, lanjut Raflis, merupakan aplikasi penerimaan aspirasi
secara online, sehingga masyarakat bisa menyampaikan keluhan serta kebutuhan
daerah melalui kanal digital itu.