SOLOK, SWAPENA -- Tingkatkan pemahaman masyarakat terhadap ketenagalistrikan, PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Singkarak, unit kerja dibawah koordinasi PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Solok kunjungi Kantor Wali Nagari Muaro Pingai Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok. Bersama Camat Junjung Sirih, Wali Nagari, perangkat desa lainnya, serta masyarakat Nagari Muaro Pingai, PLN berikan sosialisasi terkait Meter Prabayar sebagai salah satu produk PLN, Update Pendataan NIK sebagai program baru PLN, dan sosialisasi Keselamatan Kelistrikan (K2).
Manager ULP Singkarak, Irfan Budiman mengungkapkan, PLN merupakan perusahaan yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat lewat layanan yang mudah, nyaman, dan efisien.
‘’Beberapa tahun belakangan PLN bertransformasi untuk memberikan kemudahan layanan dengan mengadopsi kemajuan teknologi, yaitu lewat aplikasi PLN Mobile. Dengan menggunakan aplikasi ini Bapak/Ibu dapat mengakses layanan kelistrikan hanya dari genggaman, dari manapun dan kapanpun,’’ jelas Irfan, Selasa (14/6).
Irfan lantas menginformasikan kepada seluruh peserta sosialisasi bahwa dengan menggunakan PLN Mobile pelanggan dapat membayar tagihan rekening listrik dengan sangat mudah. Irfan menghimbau masyarakat Muaro Pingai menjadi mitra PLN dengan mulai melakukan pembayaran rekening listrik melalui PLN Mobile.
‘’Hanya dengan beberapa ‘klik’ dari rumah, rekening listrik Bapak/Ibu akan lunas. Tidak perlu membayar keluar rumah, tidak perlu harus didatangi petugas kami karena terlambat membayar lsitrik lagi. Ini tentu perbaikan kualitas dari Bapak/Ibu sebagai pelanggan yang kami banggakan,’’ ungkapnya.
Melalui PLN Mobile, jelas Irfan, masyarakat juga dapat melakukan pembacaan meter mandiri melalui Fitur Swacam. ‘’Jika tertarik untuk beralih dari meter pascabayar ke meter prabayar, proses bermohonnya juga dapat dilakukan melalui Fitur “Ubah Daya dan Migrasi” pada PLN Moblie, sangat mudah dan tidak dikenakan biaya tambahan,’’ lanjutnya.
Meter Prabayar merupakan solusi untuk menggunakan listrik lebih lega, dinamis, dan bebas dari Biaya Keterlambatan. Dijelaskan Riri Rustam, Manager Niaga dan Pemasaran PLN UP3 Solok, Kwh meter prabayar adalah produk PLN yang memiliki fitur canggih, yaitu fitur yang dapat mendeteksi anomali/kelainan pada instalasi rumah.
‘’Dengan menggunakan kWh jenis ini, kebocoran pada instalasi yang menjadi penyebab kebakaran dapat terdeteksi lebih awal untuk segera dilakukan perbaikan. Kami juga pastikan bahwa tarif listrik kWh meter prabayar sama dengan meter paskabayar, selain itu penggunaan meter ini dapat lebih efisien kerena tidak dibebankan biaya beban/abondemen setiap bulannya,’’ lanjut Riri.
Sementara itu David Ardyan Manurung, Pejabat K3 ULP Singkarak, hadir sosialisasikan seputar potensi bahaya kelistrikan bagi pelanggan rumah tangga dan perlunya pengetahuan Keselamatan Kelistrikan (K2) untuk mencegah potensi-potensi bahaya tersebut.
‘’PLN memiliki tanggung jawab dan kewenangan pada jaringan listrik hingga sambungan rumah (SR) dan Alat Pembatas dan Pengukur (APP) atau meteran pelanggaan. Sementara itu, instalasi di dalam bangunan dan seluruh perangkat listrik di dalam rumah menjadi tanggung jawab pelanggan sendiri. Kita perlu memeriksa instalasi secara berkala dan menghindari pemakaian listrik yang berbahaya, seperti stop kontak yang menumpuk atau memegang aliran listrik saat tangan sedang basah. Karena dampak dapat membahayakan dan merugikan kita sendiri,’’ sebut David.
David pun mengajak masyarakat untuk menghentikan kebiasaan yang berpotensi pada bahaya listrik, seperti menghindari bermain layang-layang di dekat jaringan atau kabel listrik, menghindari membakar sampah di bawah atau di dekat jaringan listrik, menghindari beraktivitas di dekat jaringan, dan lain sebagainya.
‘’Jangan pula mengutak-atik alat pemutus/pembatas atau MCB dan kWh meter pada instalasi listrik di rumah, hindari pemasangan steker pada stop kontak bertumpuk, jangan gunakan kabel charger yang telah terkelupas, jangan beraktivitas tepat di bawah kabel jaringan,’’ jelasnya Selasa (14/6).
David menyampaikan, jarak aman atap rumah ke jaringan tegangan menengah (TM) PLN adalah diatas 2 meter. ‘’Balkon rumah, dinding rumah, atau pohon di pekarangan seharusnya berjarak diatas 2,5 meter dari jaringan PLN. Menghindari potensi-potensi bahaya kelistrikan dapat menghindari masyarakat dari kebakaran bahkan hingga kematian,’’ lanjutnya kemudian. (rls)