PADANG, SWAPENA -- Persatuan Tarbiyah Islamiyah genap berumur 94 tahun sejak didirikan pada tanggal 5 Mei 1928. Perjalanan panjang, berliku dan penuh rintangan telah dilalui dalam melaksanakan mandat organisasi, bahkan tantangan makin berat. Persatuan Tarbiyah Islamiyah pernah menjadi partai peserta pemilu pada 1955.
Ketua Pengurus Daerah Tarbiyah- Perti Provinsi Sumatera Barat, Prof. Dr. Sufyarma Marsidin, M.Pd dalam siaran persnya yang diterima swapena.com mengatakan, pada tahun 1969, pendiri Perti, Syekh Sulaiman Arrasuli menyerukan agar Perti menanggalkan status sebagai partai politik dan kembali ke khittah sebagai organisasi sosial keagamaan. Walau demikian, Perti tidak sepenuhnya lepas dari politik. Elit-elit Perti ketika itu tetap terbelah antara Tarbiyah yang berafialisi kepada Golkar dan Perti yang berafiliasi kepada PPP. Dengan lebih intensifnya aktivitas di dunia politik, dunia pendidikan tarbiyah islamiyah semakin terabaikan.
Sadar akan makin menjauhnya persatuan dari khittahnya, akhirnya keinginan untuk keluar dari kehidupan politik praktis benar-benar menguat, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah harus kembali memperhatikan dunia pendidikan. Saat kongres di Jakarta pada 2005 diambil kesepakatan dan pernyataan bahwa Tarbiyah tidak lagi menjadi bagian dari Golkar. Begitu juga dengan kelompok Perti juga tidak lagi berafiliasi dengan PPP.
Pada Oktober 2016, Tarbiyah dan Perti islah dan kembali menjadi satu Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti). Momentum bersatunya kembali kekuatan Tarbiyah dan Perti tentu akan memperkuat energi persatuan dalam melaksanakan khittah pendidikan, dakwah dan sosial.
Hari ini, Rabu 8 Juni 2022 di tanah kelahiran Persatuan Tarbiyah Islamiyah ini akan digelar peringatan Milad-94 Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Peringatan Milad ini mengangkat tema “Menyongsong Satu Abad Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Meneguhkan Khittah untuk Peradaban Bangsa”. Pilihan tema ini tidak lepas dari kesadaran Persatuan Tarbiyah untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut hanya mungkin terwujud bila seluruh komponen bangsa berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang mumpuni. Sebagai ormas yang bergerak dibidang pendidikan, dakwah dan sosial, Persatuan Tarbiyah Islamiyah merasa ikut bertanggung jawab dalam melahirkan SDM-SDM yang mumpuni dibidangnya, khususnya dalam bidang keagamaan Islam. Melalui madrasah dan pesantren yang ada di bawah bendera Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Perti akan terus berkonstribusi untuk kemajuan peradaban bangsa Indonesia.
Dalam peringatan milad kali ini akan dilaksanakan launching Tarbiyah-Perti tv, Laziswaf Persatuan Tarbiyah Islamiyah, dan peluncuran buku ketarbiyahan yang terdiri dari buku berjudul “Tarbiyah Ramadhan” yang merupakan buku bunga rampai kumpulan tulisan pengurus dan jamaah Tarbiyah-Perti Sumbar yang diterbitkan secara rutin selama Ramadhan 1443 H pada Harian Singgalang, Posmentro dan Haluan. Bertindak sebagai editornya Firdaus Dezo, Dr. M. Qosim, Dr. Firdaus dan Desip Trinanda. Buku kedua adalah buku “Garis Perjuangan Tarbiyah Islamiyah” yang ditulis Dr. Zulkifli yang berisi semangat lahirnya persatuan dan apa sesungguhnya yang menjadi esensi dan identitas Persatuan Tarbiyah Islamiyah. Buku ringkas ini diharapkan dapat dibaca secara luas oleh jamaah Perti dalam memahami ormasnya sendiri. Selain itu, juga akan dilaksanakan orasi ilmiah ketarbiyahan yang akan disampaikan Prof. Dr. Alaidin Koto, MA, pakar politik Islam UIN Sutan Syarif Kasim Pekanbaru.
Momentum milad ke-94 ini diharapkan menjadi penanda kebangkitan gerakan persatuan Tarbiyah Islamiyah pada khittah yang diamanatkan pendirinya. Persatuan Tarbiyah Islamiyah mesti terus berbuat dalam menjaga manhaj ahlussunnah waljamaah, dan terus mengembangkan Islam yang rahmatanlil’alamin dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. (rel)