KEBAKARAN melanda kawasan wisata Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Rabu 18 Mei 2022 lalu. Pada hari yang sama juga terjadi kebakaran pada bangunan penduduk di daerah Pasa Usang, Kabupaten Padang Pariaman.
Pada kebakaran di Lembah Harau, petugas gabungan kesulitan memadamkan api. Sebab, api memamah gulma atau tumbuhan yang menempel pada dinding tebing yang tinggi.
Sepanjang sejarah tebing cadas yang begitu tinggi di Kawasan wisata itu, rasanya inilah kali pertama terjadi kebakaan. Api begitu manis memamah segala apa yang ada di batu karang terjal tersebut.
Kita boleh saja memandang peristiwa itu dari berbagai aspek, namun satu hal yang harus diingat bahwa sekarang adalah masa kemarau. Sejak beberapa waktu terakhir, kemarau menyerang hampir seluruh wilayah di Sumatera Barat. Bahkan suhu udara jauh terasa lebih panas dari biasanya.
Akibat kemarau tersebut, air terjun di objek wisata Lembah Harau dimaksud menjadi kering. Seiring dengan itu, gulma yang ada di dinding cadas menjadi mati. Apalagi di cadas yang selama ini tidak berair, tentu lebih cepat matinya. Tumbuhan kering seperti itulah yang dimamah oleh api.
Mencermati dua kebakaran dalam hari yang sama, agaknya kita semua perlu mewaspadai ancaman dan bahaya kebakaran. Api kecil, seperti puntung rokok bisa saja menjadi penyebab terjadinya kebakaran besar.
Oleh karena itu, bagi orang-orang perokok, jangan membuang puntung rokok sembarangan. Sekalipun membuangnya di jalan apalagi pada rumput, bisa saja menimbulkan kebakaran. Sebaiknya para perokok mematikan puntung rokok semati-matinya terlebih dahulu sebelum dibuang.
Selain itu, janganlah membakar sampah di tempat yang mempunyai risiko tinggi. Sebaiknya sampah-sampah rumah tanggga dibuang ke tempat yang sudah tersedia. Biarlah berkorban sedikit daripada menjadi korban kebakaran.
Khusus penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran atau gas, diharapkan ekstra hati-hati. Jangan ada yang menyalakan rokok atau memantik geretan di dekat itu. Sebab, Tindakan demikian sangat berbahaya. Mudah-mudahan dengan kewaspadaan tinggi semua pihak, bahaya kebakaran bisa diantisipasi. Semoga! (Sawir Pribadi)