JIKA tidak boleh disebut sebagai horor, setidaknya inilah lebaran macet di Ranah Minang. Alasannya, di mana-mana terjadi kemacetan
Sejak Lebaran ke-2, Selasa (3/5) peningkatan arus lalu lintas sudah terjadi di berbagai ruas jalan, tetutama jalan yang mengarah ke destinasi wisata, seperti jalur Padang-Padang Panjang, Padang Panjang-Bukittinggi, Bukittinggi-Payakumbuh. Kemudian juga Padang-Painan.
Memasuki lebaran ke-3 Rabu (4/5) kemacetan makin menjadi-jadi. Selain ruas tersebut, juga terjadi kemacetan jalur Bandara Internasional Minangkabau (BIM)-Pariaman. Bahkan jalur Padang-Solok-Singkarak-Padang Panjang juga kebagian macet.
Pada jalur Padang-Padang Panjang kemacetan berlangsung hingga malam menjelang dini hari. Jalur yang dalam kondisi normal ditempuh dua jam dari Padang, bisa menjadi lima jam atau lebih.
Begitu juga jalur Padang-Painan yang dalam kondisi normal ditempuh dua jam lebih bisa menjadi lima jam lebih. Kebanyakan kendaraan yang melintas adalah berplat nomor luar Sumbar.
"Ditinggakan macet, tibo di kampuang macet juo," komentar seorang perantau asal Pesisir Selatan mengaku bernama Jeki.
Walau demikian, ia mengaku bahagia, lantaran dua kali lebaran tidak bisa pulang kampung, akibat pandemi. Karena itu, ia berusaha mengunjungi sejumlah objek wisata di Ranah Minang. (Sawir Pribadi)