SYDNEY, SWAPENA -- Semarak Ramadhan di Sydney, Australia pada Ramadhan 1443 H ini sangat dinikmati perantau Minang. Keberadaan surau yang mereka perjuangkan membuat silaturahmi sesama orang Minang dan Warga Negara Indonesia makin hidup.
Walaupun Shalat Tarawih dan rangkaian ibadah lainnya di Ramadhan ini baru bisa dilaksanakan tiga kali dalam satu minggu, namun suasana terasa semarak. Bahkan, serasa di kampung sendiri lantaran kreativitas kaum ibu-ibu Minang.
Menurut penuturan tokoh masyarakat Minang di Sydney, Nirwan Kamaruddin, meski kegiatan di Surau Sydney Australia (SSA) baru bisa dilaksanakan seminggu tiga kali, namun berkat kaum ibu suasana lebih semarak. "Setiap kali tarawih, kaum ibu selalu membawa aneka makanan. Ini yang membuat suasana surau serasa di kampung," ujar Nirwan kepada swapena.com, Rabu (6/4).
Ia menyebut sejumlah kaum ibu yang aktif berkreasi. "Untuk tim ibu-ibu di dapur, seperti Ibu Eni Arif, Ibu Asni, Ibu Bude, Ibu Lola dan ibu-ibu lainnya setiap malam selalu hadir menyajikan makanan khas daerah atau kampung masing-masing, seperti makanan ayam khas Guguak Tinggi, makanan khas Pariaman dan makanan khas gulai samba hitam Sulit Air. Ini yang membuat kita serasa di kampung sendiri," cerita Nirwan yang asli Sulit Air, Kabupaten Solok.
Ia juga menyebutkan, kekompakan masyarakat Minang di Sydney utk menyemarakkan surau tidak terlepas dari peran Ketua Surau Novri Latif,
Tim Dakwah, Elvo Satria, Rahim, Nentis dan lainnya. "Tim dakwah surau saat ini benar-benar bekerja keras untuk menghadirkan ustaz-ustaz, agar lebih enak dan paham dalam belajar mencari ilmu," terang Ketua Presidium DPP Sulit Air Sepakat (SAS) ini.
"Suasana kian hidup, dengan kehadiran Ketua Minang Sydney, Pak Yusuf Rizal yang selalu monitor warga Minang di surau," tambah Nirwan. (sp)