KOTO BARU, SWAPENA -- Siapa menyangka, tidak jauh dari megahnya bangunan di komplek Gelanggang Olah Raga Batu Batupang, Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, terdapat satu keluarga yang hidup di gubuk kecil. Gubuk itu beratap terpal plastik yang sering bocor di kala hujan dan dinding penahan angin hanya mengandalkan bambu dan kain bekas.
Di situ tinggal Nurma, nenek usia 64 tahun, yang bekerja sebagai petani sayur dengan menyewa lahan milik pemerintah. Ibu enam anak ini menyewa lahan karena rumah pribadinya sudah rubuh dan tak bisa dihuni. Ketiadaan biaya memperbaiki rumah memutuskan ia dan kedua anak laki-lakinya menumpang di lahan pemerintah dengan kondisi jauh dari kata layak.
Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi bersama tim Safari Ramadhan, menyambangi rumah itu untuk singgah sahur, Sabtu (23/4) dini hari. Nurma tidak menyangka rumahnya akan didatangi singgah sahur. Saat gubernur datang, ia bersama dengan anak lelaki, menantu dan empat cucu sedang tertidur di satu-satunya ruangan selain dapur, di pondok tersebut.
Setelah minta izin, tim singgah sahur langsung menggelar tikar di atas tanah disamping diantara dapur dan bilik tidur. Meski duduk bersempitan, tak mengurangi kehangatan suasana ketika gubernur mulai menyapa dan bertanya kondisi Nurma dan anak cucunya.
"Kami sudah 3 tahun menumpang di tanah pemerintah, termasuk berladang. Karena rumah yang lama sudah rubuh tak bisa dihuni. Lagi pula kami tak punya lahan sendiri, akhirnya memutuskan berladang, tanam sayur dan rimbang di sini untuk nafkah sehari-hari," tutur Nurma.
Buya Mahyeldi pun mengajak dua cucu Nurma yang yakni Dafa (9) dan Vikra (10) duduk di dekatnya. Vikra yang tampak malu, hanya tersenyum ketika ditanya Buya Mahyeldi. Sebaliknya Dafa dengan lantang menjawab, ia bercita-cita ingin menjadi pilot setelah besar nanti.
"Wah hebat. Kalau mau jadi pilot harus makan yang banyak ya supaya kuat dan pintar," kata Buya sambil mengajak Nurma sekeluarga untuk santap sahur bersama.
Usai santap sahur, gubernur menyerahkan bantuan rehab rumah dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar senilai Rp25 juta, guna memperbaiki kembali rumah Nurma yang telah rubuh.
"Insyaallah dengan bantuan ini bisa bangun kembali rumah lamanya supaya layak dihuni. Mohon maaf jika kedatangan kami ini agak mengganggu amak sekeluarga. Mudah-mudahan, dengan bantuan masyarakat bersama-sama bisa memanfaatkan dana ini. Kalau bisa sebelum lebaran sudah bisa ditempati kembali rumahnya yang lama," harap Mahyeldi.
Nurma tak sanggup berkata dan hanya mengusap matanya yang tampak berkaca-kaca. Walinagari Koto Baru, Afrizal K, yang turut hadir mewakili keluarga menyampaikan terima kasih banyak atas kedatangan gubernur dan rombongan serta bantuan yang diberikan.
Turut hadir dalam singgah sahur, di antaranya Kepala Bappeda Sumbar Medi Iswandi, Kepala Dinas DPMD Amasrul, Kepala Biro Umum Syefdinon, Kepala Biro Adpim Maifrizon, Kepala Biro Kesra Irsyad dan Pimpinan Baznas Sumbar Nurman Agus serta Anggota DPRD Kabupaten Solok, Nosa Eka Nanda. (mmc/kmf)