SIJUNJUNG, SWAPENA -- Kemacetan saat mobil CPO terbalik di Sitinjau Laut mengakibat terjadinya Rabu siang, terjadi kelambatan pergerakan mobil lebih dari 5 jam. Dan mobil Sekdaprov walaupun didampingi mobil voreijder mesti mengurai macet lebih dari 2,5 jam baru bisa meneruskan perjalanan sebagai Tim Safari Ramadhan menuju Masjid Nurul Qudsi, Sumpur Kudus Selatan.
"Mohon maaf kami terlambat sampai di hadapan jemaah Masjid Nurul Qudsi Sumpur Kudus Selatan, hingga pukul 22.15 WIB. Alhamdulillah teman-teman tim telah memulai acara lebih awal seperti biasa. Sitinjau Lauik sudah seyogyanya menjadi perhatian pembangunan nasional agar kecelakaan dan kemacetan tidak terulang terus menerus. Sitinjau Lauik salah satu titik terparah dari arus transportasi utama di jalan nasional di Sumbar", ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat Drs. Hansastri, MM dalam sambutannya sebagai Ketua TSR 12 pemprov Sumbar di Masjid Nurul Qudsi Sumpur Kudus Selatan Kabupaten Sijunjung, Rabu (13/4).
Sekdaprov menambahkan bahwa rombongan TSR pemprov yang lain telah mendahului perjalanan pada pukul 12.00 melewati Kota Padang Panjang - Solok - Sumpur Kudus lebih dari 5-6 jam perjalanan hingga sampai ke Nagari Sumpur Kudus Selatan ini.
Hansastri juga menyampaikan, TSR Pemprov Sumbar dalam rangka membangun silaturrahmi dan sinergi dengan pemkab dan masyarakat. Menyampaikan program-program pembangunan yang sudah, sedang dan akan dilakukan sebagai upaya percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat.
"Program dan kegiatan yang dilakukan dibawah Gubernur Sumbar Mahyeldi - Audy Joinaldy ada 25 program unggulan yang terurai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar 2021-2026, antara lain meningkatkan pendapatan petani, menciptakan 100 ribu enterpeunership untuk membuka lapangan kerja baru, kaum milineal dan Masjid Raya Sumbar sebagai pusat pembelajaran Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK)," ungkapnya.
Lebih lanjut Hansastri katakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani 10 persen APBD Sumbar telah ditetapkan. Pertanian dijadikan priorotas dari karena lebih daro 50 persen penduduk Sumbar hidup disektor pertanian, beratti juga percepatan kemajuan masyarakat Sumbar akan terjawab.
"Namun untuk percepatan perwujudan kesejahteraan masyarakat, kita juga mesti mendukung pelaksanaan proyeks stragis nasional seperti, pembanguan jalan Tol Padang - Pakanbaru. Kemudian ada rencana jalan raya Dhamasraya ke Tol Sumatera, serta rencana Jalan dari Unggan ke Lintau yang sedang dibuat desainnya. Jika tersambung arus jalur transportasi Sumatera antara provinsi, tentunya juga akan memudahkan hasil-hasil pertanian, karya-karya masyarakat Sumbar akan mudah dalam peluang pemasaran dan peningkatan pendapat mereka," harap sekdaprov Sumbar.
Sementara itu Asisten III Setdakab Sijunjung dr. Suprayogi MPH, juga mengatakan kunjungan TSR ini salah satu bentuk perharian besar pemprov Sumbar memajukan pembangunan daerah dan masyarakat.
"Optimalkan silaturrahni antara kita, antar nagari, jorong dan kabupaten agar memudahkan koordinasi ikutserta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. Termasuk saat ini capaian ekonomi dan stunting kasus anak yang tumbuh pendek. Butuh sinergitas bagaimana Sijunjung segera lepas dari persoalan stunting ini, sehingga pengembangan SDM masyarakat akan lebih maju dan berdaya saing," harapnya. (zs).