PADANG, SWAPENA -- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang kirim 8 wanita ke Panti Rehabilitasi Andam Dewi Arosuka, Kabupaten Solok untuk pembinaan lebih lanjut. Selasa (19/4). Mereka adalah para wanita yang terjaring razia di salah satu penginapan pada Selasa dini hari.
Awalnya ada 11 wanita yang dijaring, namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh PPNS Satpol PP, 8 di antaranya perlu dilakukan rehabilitasi dan pembinaan lebih lanjut oleh pihak Dinas Sosial. Ke delapan wanita itu masing-masing berisisl JF (18), asal Kayu Tanam, NI (25), asal Pasaman Barat, AR (17) warga Ulu Gadut, AU (18) asal Padang Pariaman, SW ( 23) Taratak Paneh, Padang, SS (20) asal Muaro Jambi, NP (24) asal Kerinci, dan BK (18) warga Tunggul Hitam.
Berdasarkan hasil penyelidikan saat dilakukan pemeriksaan oleh PPNS Satpol PP Padang, delapan perempuan ini ditemukan telah melanggar Perda 11 Tahun 2005, Pasal 10 ayat 2 yang berbunyi: "Setiap orang dilarang menjajakan dirinya sebagai pelacur dan atau berupaya mengadakan transaksi seks." Dengan demikian, berdasarkan temuan dan hasil pengawasan pada penginapan tersebut kepada mereka harus dilakukan pembinaan.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh PPNS Satpol PP Padang, mendapati delapan orang perempuan yang telah melanggar Perda 11 tahun 2005, pasal 10 ayat 2, delapan wanita ini telah mengakui kesalahannya", ucap Kasatpol PP Kota Padang, Mursalim.
Lebih jauh Mursalim mengatakan, Satpol PP Padang akan melakukan pembinaan lebih lanjut terhadap mereka yang diamankan tersebut. "Dengan masih banyaknya ditemukan pasangan bebas seperti ini maka diharapakan peran serta semua pihak, terutama peran serta orang tua agar jangan sampai lengah mengawasi pergaulan anaknya," harap dia.
Selain itu Kasat Pol PP Padang juga mehimbau peran serta ninik mamak dalam mengawasi anak kemenakan sehingga tertanam akhlak dan kepribadian bagi mereka, agar tidak terpengaruh pada hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita sangat berharap kepada orang tua, ninik mamak, agar lebih intens dalam mengawasi pergaulan anak kemenakannya, supaya tidak terjerumus kepada hal yang tidak baik", harap Mursalim. (Apt)