PASBAR, SWAPENA -- Tunjukkan solidaritas atas terjadinya bencana gempa bumi di Pasaman Barat (Pasbar), manajemen PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumbar Bupati Pasbar Hamsuardi di rumah dinas bupati yang juga merupakan posko tanggap darurat bencana gempa bumi gabungan beberapa instansi tersebut. Rombongan manajemen disambut oleh Bupati Hamsuardi dan istri beserta jajarannya.
Kepada Bupati, manajemen PLN melaporkan kondisi kelistrikan di Pasbar, khususnya lokasi terdampak gempa. PLN menyampaikan bahwa upaya pemulihan telah dilakukan sejak hari pertama kejadian dan saat ini kelistrikan di lokasi sudah pulih seperti sediakala.
General Manager PLN UIW Sumbar Toni Wahyu Wibowo melaporkan , PLN siap melakukan penyambungan kembali jika nanti rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa telah terbangun kembali.
"Jaringan PLN telah 100% normal. Kami akan kawal kelistrikan ke seluruh masyarakat terdampak, tempat-tempat pengungsian, dan rumah-rumah terdampak," katanya.
Toni pun melaporkan bantuan-bantuan dari PLN yang telah disampaikan kepada posko-posko penampungan. Bantuan tersebut berasal dari berbagai sumber, diantaranya dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIW Sumbar sejumlah Rp.50 Juta, bantuan dari Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN tersebar di Sumbar, bantuan dari Serikat Pekerja PLN, galangan dana perkumpulan pegawai, dan lain sebagainya.
Bupati Pasbar Hamsuardi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PLN. "Saya berkomunikasi dengan baik dengan PLN, khususnya PLN Simpang Empat. Sejak hari pertama terjadinya gempa PLN Simpang Empat bergerak cepat. Terima kasih. Terima kasih juga untuk kepeduliannya kepada masyarakat kita yang tertimpa gempa," ungkapnya.
Hamsuardi pun menyampaikan, selanjutnya yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak adalah Hunian Sementara (Huntara). Pemerintah Daerah (Pemda) Pasbar telah merumuskan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) untuk 1 buah Huntara yang didistribusikan kepada instansi-instansi atau individu yang berpotensi menjadi donatur.
"Setelah gempa, bantuan banyak sekali berdatangan. Ini benar-benar membantu masyarakat. Stock makanan sudah cukup banyak hingga 3 bulan ke depan. Selanjutnya kami akan fokus pada pembangunan rumah tinggal sementara. Kami sudah membentuk RAB Hantura untuk donatur-donatur," ujar dia.
Disampaikan Hamsuardi pula, ada 1050 KK korban gempa yang masih berada di tenda-tenda darurat hingga Selasa (15/3) ini. "Masyarakat ini cepat atau lambat harus kembali ke kehidupan normal dan mereka butuh tempat tinggal untuk dapat beraktivitas normal. Namun rumah mereka hancur hingga rata dengan tanah. Kami menyambut PLN untuk turut berpartisipasi merealisasikan pembangunan Huntara," sebutnya kemudian.
Toni menyambut antusias, seraya berharap lokasi terdampak dapat segera pulih dan masyarakat dapat kembali beraktivitas sebagaimana biasa, sehingga ekonomi masyarakat dapat kembali tumbuh. (rls)