PADANG, SWAPENA -- Jenazah Pimpinan Pondok Pesantren MTI Batang Kabung Padang yang juga Mursyid Tarekat Syatariah yaitu Buya H. Idris Tuanku Mudo (79 tahun) dilepas ke pemakaman oleh Ketum LKAAM Sumbar Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati disaksikan oleh hampir seribu orang pelayat sekitar pukul 13.40 WIB hari Sabtu (12/3).
Setelah dilepas dan dilanjutkan dengan doa, maka keranda jenazah Buya Idris Tuanku Mudo diusung oleh para santri dan alumni Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Batang Kabung, menuju Gobah MTI Batang Kabung, untuk dimakamkan disamping makam Khalifah Buya Jamaris Tuanku Mudo.
"Kita kehilangan Buya Idris Tuanku Mudo, seorang ulama besar yang kharismatik. Ranah Minang sungguh sangat kehilangan. Kalau ilmuwan dan olahragawan berpulang selalu ada penggantinya yang baru. Tetapi jika seorang ulama besar meninggal dunia, sangat sulit bahkan tidak ada muncul sosok penggantinya," kata Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si Datuak Nan Sati bersedih, didampingi salah satu alumni MTI Batang Kabung Prof. Dr. Duski Samad.
Karena itu, Ketum LKAAM Sumbar ini sangat mengharapkan agar para santri dan alumni dari Pondok Pesantren MTI Batang Kabung mengikuti jejak Buya Idris sebagai ulama yang istiqomah, sederhana dan gigih berdakwah. "Tidak mudah mendapatkan sosok seperti Buya Idris, tapi Insya Allah para santrinya ada yang mewarisi kehebatan Almarhum nantinya," ujar Fauzi Bahar, yang juga Walikota Padang dua periode ini.
Pada kesempatan melepas Alm Buya Idris Tuanku Mudo ini, Ketum LKAAM Sumbar Fauzi Bahar Dt Nan Sati juga menyampaikan permohonan maaf dari Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi, Wagub Audy Joinaldi dan Walikota Padang Hendri Septa, yang tidak dapat hadir melayat dan melepas Buya Idris Tuanku Mudo karena mereka sedang bertugas diluar daerah.
Buya Idris Tuanku Mudo meninggal dunia pukul 15.20 WIB, Jumat (11/3) di MTI Batang Kabung, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Buya yang meninggal dunia dalam usia 79 tahun ini adalah keturunan dari Syekh Kiramaik Tuanku Saliah dari Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman.
Buya Idris merupakan guru besar sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren MTI Batang Kabung dan juga Mursyid Tarekat Syatariah.
Di MTI Batang Kabung, Buya Idris adalah khalifah kedua setelah khalifah pertama Jamaris Tuanku Mudo yang wafat beberapa tahun lalu.
Dalam kesehariannya Buya Idris Tuanku Mudo tampil sederhana. Ia berbusana yang khas yaitu kepalanya dililit serban putih. Buya ini tidak pernah memakai celana panjang, tetapi selalu mengenakan kain sarung.
"Dulu Buya kemana-mana berdakwah dengan menggunakan Vespa, termasuk hingga ke Payakumbuh, Sijunjung dan Pasaman sekali pun. Setiap habis berdakwah pada malam hari, Buya selalu kembali ke Padang karena pagi hari Buya sudah harus mengajar para santrinya," kata Prof Duski Samad mengenang Buya Idris.
Pondok Pesantren MTI Batang Kabung merupakan pesantren tertua di Kota Padang, yang didirikan pada tahun 1955 oleh dua orang ulama yaitu Syekh Haji Salif Tuanku Sutan dan Syekh Haji Maulana. (*)