Feri Fren (Widyaprada LPMP Sumbar) |
SUDAH sepatutnyalah timbul rasa syukur bagi guru-guru yang mendapat tugas di daerah perkotaan atau di tempat-tempat yang ramai dengan fasilitas serba lengkap. Untuk pergi ke tempat tugaspun bisa menggunakan kendaraan pribadi dengan jalan yang sangat lancer dan mulus. Perjalanan yang dilalui tidak banyak pula mengalami tantangan serta rintangan alam yang penuh dengan resiko.
Akan sangat jauh berbeda sekali rasanya ketika seorang guru ditugaskan di daerah yang terpencar, terpencil, terluar dan berada di kepulauan. Seperti yang dirasakan oleh guru-guru kita yang di tugaskan di daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Walaupun masih berada dalam Propinsi Sumatera Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai letaknya sudah jauh dari daratan dan berada di laut lepas yang mengarah ke Samudera Hindia. Meskipun jarak terdekatnya dengan kota Padang lebih kurang 158 Km atau 94,8 mil, namun untuk mencapainya memerlukan waktu sekitar 4 jam dengan kapal cepat dan 12 jam dengan kapal roro antar pulau pengangkut barang.
Kabupaten Kepulauan Mentawai memiliki 10 (sepuluh) Kecamatan yakni Kecamatan Sipora Utara, Sipora Selatan, Siberut Utara, Siberut Selatan, Siberut Barat, Siberut Barat daya, Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan dan Siberut Tengah. Siberut Barat, Siberut Barat Daya memiliki tantangan alam yang luar biasa untuk mencapainya, seperti untuk pergi ke Desa Sagulubbek membutuhkan nyali yang sangat kuat.
Mengapa tidak, tingginya gelombang laut harus ditempuh. Betapa hebatnya guru-guru kita yang bertugas di daerah Mentawai, mautpun yang selalu mengintai di depan mata tidak mereka hiraukan demi melaksanakan tugas dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.
Melaksanakan tugas mengajar di Mentawai mempunyai suka duka tersendiri. Bagi yang berjiwa petualang hal ini tentu akan bisa dijadikan sebagai tantangan dan peluang yang harus ditundukkan dalam rangka meningkatkan kompetensi diri.
Bertugas di tempat yang jauh dengan fasilitas seadanya akan lebih memacu dan memicu guru untuk lebih kreatif dan inovatif. Kreatifitas guru dalam memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan sangatlah diperlukan, bak pepatah bijak mengatakan “tidak ada akar rotanpun jadi”.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Mentawai selalu mensupport dengan jalan memberikan subsidi dan mengunjungi sekolah-sekolah dalam rangka memberikan motivasi kepada guru-guru dan masyarakat akan pentingnya arti pendidikan. Berbagai kegiatanpun dilakukan, mulai dari implementasi peningkatan kompetensi, supervisi dan pengadaan sarana prasarana penunjang pendidikan.
Untuk mengunjungi sekolah-sekolah di daerah kepulauan Mentawai memerlukan waktu berhari-hari dengan mengarungi laut lepas. Tak jarang dalam perjalanan diterpa badai dan dilamun gelombang. Mesin kapal mati di tengah laut, kehabisan bahan bakar, tidak tentu arah karena kabut yang menghalangi jarak pandang, cuaca ekstrim sekalipun sudah merupakan hal yang biasa bagi mereka dalam melaksanakan tugas.
Hempasan gelombang tidak membuat ciut nyali para guru-guru dan pengelola pendidikan. Mutu pendidikan harus selalu ditingkatkan demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Terimakasih kepada semua bapak dan ibu guru serta pengelola pendidikan di daerah kepulauan, pengabdian dan jasamu tiada tara. (*)